Kajari Sambas Daniel De Rozari mengatakan, kegiatan buka puasa bersama dengan awak media untuk menjalin silaturahmi di bulan Ramadan. Berita mengenai Kajari Sambas yang mengadakan buka puasa bersama awak media merupakan inisiatif yang sangat positif dalam konteks memperkuat hubungan antara institusi penegak hukum dengan media. Kegiatan semacam ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga mencerminkan komitmen Kajari Sambas dalam membangun kolaborasi yang baik dengan jurnalis. Dalam era di mana informasi beredar dengan sangat cepat, hubungan yang kuat antara media dan institusi pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan bermanfaat. Silaturahmi yang terjalin melalui acara buka puasa ini juga dapat menciptakan ruang dialog antara kedua pihak. Media memegang peranan penting dalam menyampaikan kebijakan dan program-program yang diusung oleh Kajari Sambas kepada masyarakat. Sebaliknya, pihak Kajari juga perlu memahami perspektif media dalam melaporkan berita. Dengan demikian, akuntabilitas dan transparansi dalam penegakan hukum dapat tercapai, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum. Acara buka puasa bersama juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi, khususnya dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk. Dalam suasana Ramadan, kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan lintas profesi dan menghilangkan sekat-sekat yang mungkin ada di antara mereka. Melalui interaksi yang hangat dan santai, jurnalis dan pejabat Kajari bisa saling bertukar pandangan serta membahas isu-isu yang relevan dengan lebih leluasa. Lebih jauh lagi, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran bersama tentang isu-isu hukum yang dihadapi masyarakat. Ketika media dan pihak penegak hukum berkolaborasi dalam diskusi, mereka dapat menemukan solusi bersama untuk masalah-masalah yang ada. Ini bisa mencakup topik-topik seperti kesadaran hukum, pencegahan tindak pidana, hingga penerapan kebijakan yang lebih efektif. Namun, penting juga untuk diingat bahwa hubungan yang baik tidak boleh menggantikan fungsi kritis media dalam mengawasi dan memberitakan kinerja pemerintah. Oleh karena itu, walaupun silaturahmi dan kebersamaan sangat penting, etika jurnalistik tetap harus dipegang teguh. Media harus tetap objektif dalam meliput berita-berita yang terkait dengan penegakan hukum dan tidak terpengaruh oleh kedekatan personal yang terjalin dalam acara semacam ini. Secara keseluruhan, langkah Kajari Sambas untuk mengadakan buka puasa bersama awak media adalah langkah yang baik dan patut dicontoh oleh institusi lainnya. Inisiatif seperti ini dapat menjadi teladan dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan media, demi terciptanya masyarakat yang lebih informasi dan beradab. Dengan demikian, diharapkan ke depan akan semakin banyak acara serupa yang dapat mendukung kolaborasi antara berbagai pihak demi kepentingan bersama.