Loading...
Komnas HAM menyatakan serangan teror terhadap Tempo bersifat sistematis dan mengancam kebebasan pers.
Berita berjudul "Serangan Terhadap Tempo Bersifat Sistematis, Ada Peretasan hingga Ancaman" mencerminkan situasi yang memprihatinkan di dunia jurnalisme dan kebebasan pers. Dalam era informasi saat ini, di mana media sosial dan platform digital menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk mendapatkan berita, serangan terhadap lembaga pers dapat memiliki dampak yang serius tidak hanya pada outlet media itu sendiri, tetapi juga pada masyarakat yang bergantung pada informasi yang akurat dan independen.
Serangan yang bersifat sistematis, mencakup peretasan dan ancaman, mencerminkan upaya untuk membungkam suara kritis dan pengawasan terhadap kekuasaan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia di negara kita. Ketika jurnalis dan lembaga pers menghadapi intimidasi, hal ini tidak hanya membahayakan mereka secara fisik dan mental tetapi juga mengurangi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas mereka yang fundamental: menyampaikan kebenaran dan mengedukasi publik.
Peretasan data dan ancaman fisik terhadap jurnalis menunjukkan adanya suatu pola yang menunjukkan bahwa pihak-pihak tertentu berusaha mengontrol narasi publik dengan cara yang tidak beretika. Ini mengindikasikan bahwa ancaman terhadap kebebasan pers tidak hanya berasal dari individu atau kelompok tunggal, tetapi bisa menjadi agenda yang lebih besar dari kekuatan yang merasa tertantang oleh kebenaran. Jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut, maka akan ada dampak jangka panjang pada demokrasi dan transparansi, yang pada akhirnya merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Media, termasuk Tempo, memiliki peran vital dalam menjaga demokrasi dengan memberi ruang untuk suara yang beragam. Ketika serangan-serangan ini terjadi, penting bagi publik dan lembaga-lembaga sipil untuk bersatu dan menentang tindakan semacam ini. Solidaritas terhadap jurnalis dan media yang berkomitmen pada prinsip-prinsip etika jurnalisme sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan berekspresi.
Selain itu, aparat penegak hukum dan pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi jurnalis dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja tanpa rasa takut akan intimidasi atau kekerasan. Mereka harus serius dalam menanggapi laporan tentang peretasan dan ancaman, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap media.
Dalam pandangan saya, serangan terhadap pers adalah ancaman serius yang tidak boleh diabaikan. Kemandekan dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada jurnalis akan merugikan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolektif untuk mendukung kebebasan pers dan memastikan bahwa media dapat melakukan tugasnya tanpa rasa takut, demi kebaikan bersama dan keberlangsungan demokrasi.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment