Loading...
Alasan Gojek-Grab cuma beri THR ojol Rp 50 ribu, ditelepon Kemenaker: mereka cuma sambilan, ini rincian pembayaran BHR oleh masing-masing platform.
Berita mengenai THR (Tunjangan Hari Raya) yang diberikan oleh Gojek dan Grab kepada para pengemudi ojek online (ojol) sejumlah Rp 50 ribu menjadi sorotan banyak pihak. Salah satu alasan yang diungkapkan adalah bahwa pekerjaan sebagai ojol dianggap sebagai pekerjaan sambilan, sehingga nominal THR yang diberikan pun terkesan sangat minim. Tanggapan terhadap berita ini perlu dilihat dari berbagai sudut pandang.
Pertama, kita perlu mempertimbangkan status keuangan dan perlindungan bagi para pekerja di sektor informal, termasuk ojol. Meskipun banyak pengemudi ojol yang memilih pekerjaan ini sebagai sumber penghasilan utama, banyak pula yang menganggapnya sebagai pekerjaan sampingan. Namun, status sebagai pekerjaan sambilan tidak boleh menjadi alasan untuk memberikan hak-hak pekerja dengan nominal yang sangat rendah. Ini akan menciptakan kesan bahwa kontribusi para ojol tidak dihargai dengan semestinya, padahal mereka seringkali memiliki peran penting dalam sistem transportasi dan logistik di perkotaan.
Kedua, dari perspektif Kementerian Ketenagakerjaan, penting untuk mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para mitra kerja mereka. Dalam praktiknya, banyak ojol yang bekerja dengan jam yang panjang dan harus menghadapi risiko yang cukup tinggi, seperti cuaca ekstrem dan risiko kecelakaan. Sebagai bagian dari ekosistem bisnis, perusahaan seperti Gojek dan Grab seharusnya memberlakukan kebijakan yang lebih baik dalam hal penghargaan dan perlindungan terhadap para pengemudi mereka.
Ketiga, media dan masyarakat berperan penting dalam memberikan suara bagi para ojol. Liputan yang adil dan objektif bisa membantu membangkitkan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi para pengemudi. Penempatan fokus pada kondisi kerja dan hak-hak mereka dapat memberi tekanan kepada perusahaan untuk memperbaiki kebijakan dan memberikan manfaat yang lebih layak. Masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam kampanye tidak menggunakan layanan dari perusahaan yang tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga memberikan sinyal yang kuat mengenai pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan.
Keempat, dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi, ada potensi untuk menciptakan model bisnis yang lebih adil bagi semua pihak. Perusahaan dapat berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan untuk ojol, agar mereka memiliki keterampilan tambahan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja dapat membawa dampak positif untuk menciptakan regulasi yang lebih baik dan sistem pengupahan yang lebih transparan.
Akhirnya, meskipun ada argumen yang menyebutkan bahwa pekerjaan ojol sebagai 'sambilan', penting untuk diingat bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai dan berkontribusi pada perekonomian. Pandangan yang merendahkan pekerjaan tertentu berpotensi menciptakan stigma negatif dan mengabaikan perjuangan serta hak-hak para pekerja. Kita perlu terus mendukung perbaikan dalam kondisi kerja dan pengakuan yang lebih baik untuk semua jenis pekerja, baik yang bekerja penuh waktu maupun paruh waktu.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment