Loading...
Perihal membayar zakat ke orang tua yang kurang mampu menurut Usatz Abdul Somad sarankan membayar ke fakir miskin, jangan bayarkan ke orang tua dulu.
Berita mengenai pembayaran zakat kepada orang tua yang kurang mampu yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad adalah topik yang sangat relevan dan menarik, mengingat pentingnya zakat dalam ajaran Islam sebagai salah satu rukun. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk membantu mereka yang membutuhkan. Konsep ini jelas menunjukkan keinginan untuk menciptakan keadilan sosial dan memberikan perhatian kepada yang kurang beruntung, yang dalam konteks ini dapat mencakup anggota keluarga sendiri, seperti orang tua.
Dari penjelasan Ustaz Abdul Somad, kita bisa memahami bahwa memberikan zakat kepada orang tua yang tidak mampu adalah tindakan yang sah dan bahkan dapat menjadi bentuk keutamaan tersendiri. Dalam Islam, berbuat baik kepada orang tua adalah perintah yang sangat ditekankan, dan menangani kebutuhan mereka melalui zakat merupakan cara yang sah untuk menunaikan kewajiban tersebut. Hal ini juga mencerminkan bahwa Islam tidak hanya peduli tentang ibadah individual, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan keluarga.
Selain itu, memberi zakat kepada orang tua dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan peduli terhadap keluarga mereka. Dalam masyarakat yang terkadang lebih fokus pada pencapaian pribadi, tindakan ini bisa menjadi pengingat bahwa keberhasilan kita juga harus diimbangi dengan kepedulian terhadap orang tua yang telah berkorban untuk kita. Ini juga dapat memperkuat hubungan keluarga dan meningkatkan rasa saling menghormati di antara anggota keluarga.
Namun, perlu dicatat bahwa zakat tidak hanya terbatas pada individu yang sehari-hari menghabiskan waktu dengan kita. Ada banyak orang yang juga membutuhkan bantuan di luar sana, seperti yatim piatu, fakir miskin, dan mereka yang terdampak bencana. Karena itu, meskipun dibolehkan, kita tetap harus bijak dalam membagi zakat kita. Apa yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad seharusnya tidak menjadikan kita mengabaikan kewajiban zakat kepada yang lain yang juga membutuhkan.
Terakhir, berita ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berdiskusi dan memahami lebih dalam tentang aspek-aspek zakat yang mungkin belum banyak dikenal. Masyarakat perlu diajak untuk mendalami ektensitas dan implikasi dari zakat, bukan hanya sekadar melaksanakan kewajiban, tetapi juga memahami nilai-nilai sosial dan moral yang melekat di dalamnya. Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap Muslim dapat menyalurkan zakatnya dengan tepat, termasuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin juga membutuhkan perhatian kita.
Secara keseluruhan, hal ini sangat positif dan memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana zakat dapat diaplikasikan dalam konteks keluarga, sambil tetap mempertimbangkan tanggung jawab sosial yang lebih luas. Kita diajak untuk merangkul seluruh aspek kehidupan dengan bijak, dan pandangan Ustaz Abdul Somad memberikan perspektif segar yang patut diperhatikan dalam praktik zakat di Indonesia dan di seluruh dunia Muslim.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment