Loading...
Musik kolintang termasuk di antara 16 mata lomba, sekaligus akan menjadi pembeda di antara kompetisi serupa tingkat daerah bahkan tingkat nasional.
Berita mengenai pelaksanaan Pesparani Katolik di Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2025 tentu merupakan kabar gembira bagi masyarakat, terutama bagi umat Katolik yang sangat mencintai seni dan budaya. Kegiatan seperti Pesparani bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat iman, mempererat tali persaudaraan, dan melestarikan tradisi budaya yang ada di daerah tersebut.
Salah satu mata lomba yang menarik perhatian adalah kolintang. Alat musik tradisional dari Minahasa ini merupakan simbol kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Sulut. Dengan memasukkan kolintang dalam agenda lomba, kita tidak hanya memberikan ruang bagi seniman untuk mengembangkan bakat mereka, tetapi juga mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya pelestarian budaya. Ini adalah langkah yang sangat positif, karena musik bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat yang lebih luas.
Setiap lomba di Pesparani memiliki perannya tersendiri dalam mengekspresikan iman. Dengan beragamnya mata lomba, seperti paduan suara, seni tari, dan kolintang, para peserta bisa menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Ini menjadi wadah yang baik untuk meningkatkan semangat kompetisi yang sehat, di mana masing-masing peserta bisa belajar satu sama lain dan saling menginspirasi.
Keberadaan Pesparani juga diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan, terutama yang datang untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Sulut. Event seperti ini bisa menjadi daya tarik tambahan, di mana pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati alam, tetapi juga menyaksikan berbagai pertunjukan seni yang menarik. Ini akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal, memberi peluang bagi pelaku industri kreatif dan sektor pariwisata untuk berkembang.
Satu hal penting lainnya adalah, kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk membangun solidaritas di kalangan umat Katolik, di mana mereka bisa berkumpul dari berbagai daerah untuk merayakan iman dan budaya mereka. Dalam konteks yang lebih luas, Pesparani Katolik juga bisa menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia untuk menggelar kegiatan serupa, sehingga memperkuat rasa kebersamaan di antara umat beragama yang berbeda.
Sebagai penutup, Pesparani Katolik di Sulut 2025 dengan 16 mata lomba, termasuk kolintang, adalah inisiatif yang sangat positif yang memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk mengekspresikan iman mereka melalui seni dan budaya. Semoga acara ini dilaksanakan dengan baik dan sukses, serta menjadi momen bersejarah yang diingat oleh generasi mendatang. Kita semua berharap bahwa kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan seni dan budaya, serta memperkuat rasa persaudaraan di dalam masyarakat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment