LPK Masubu akan dibimbing khusus oleh selama kurang lebih 5 Bulan. Dalam pelatihan selama lima bulan ini siswa akan diuji kemudian yang lulus Berita mengenai MoU antara LPK Musubu dan mahasiswa Stiper Flores Bajawa yang siap magang di Jepang mencerminkan peluang menarik bagi pengembangan sumber daya manusia dan hubungan internasional. Program magang di luar negeri, khususnya di negara maju seperti Jepang, dapat memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga kesempatan untuk memahami budaya kerja di negara lain, yang tentu saja berbeda dengan di Indonesia. Melalui MoU ini, mahasiswa akan memiliki akses kepada pelatihan di lingkungan profesional yang berstandar tinggi. Jepang dikenal dengan etos kerja yang kuat dan inovasi dalam berbagai bidang. Pembelajaran dari lingkungan yang disiplin dan terstruktur ini akan menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di industri global. Selain itu, pengalaman ini juga dapat memperluas jaringan profesional mereka, yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini. Namun, penting untuk juga mempertimbangkan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa selama program magang. Adaptasi terhadap budaya dan bahasa Jepang mungkin menjadi halangan awal. Oleh karena itu, persiapan yang matang dalam bahasa dan pemahaman budaya Jepang menjadi krusial agar mahasiswa dapat berintegrasi dengan baik selama masa magang. Tidak hanya itu, mereka juga perlu didampingi oleh mentor atau pengawas dari LPK Musubu agar bisa mendapatkan bimbingan yang memadai. Kerjasama semacam ini juga dapat meningkatkan citra pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menjalin hubungan dengan institusi luar negeri, seperti LPK Musubu di Jepang, Stiper Flores Bajawa dapat menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan pasar global. Hal ini juga dapat memotivasi institusi pendidikan lain untuk melakukan langkah serupa, sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan standar pendidikan di Indonesia. Di sisi lain, keberhasilan program ini tidak hanya akan menguntungkan mahasiswa yang terlibat tetapi juga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal setibanya mereka kembali ke Indonesia. Dengan ilmu dan pengalaman yang didapat, mereka dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan di daerah asal mereka, baik melalui peningkatan kapasitas di bidang pertanian, manajemen, maupun sektor-sektor lainnya. Secara keseluruhan, MoU ini merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Dengan memastikan program magang yang baik dan memberikan dukungan yang cukup kepada mahasiswa, inisiatif ini bisa menjadi model bagi institusi lain serta kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk berkembang baik secara pribadi maupun profesional.