Loading...
Pihaknya juga akan terus bersinergi depan pusat dan provinsi untuk membangun Manado
Berita mengenai penggalian DAS (Daerah Aliran Sungai) Tondano di Manado, Sulawesi Utara, yang diakibatkan oleh masalah dangkal setelah banjir, mencerminkan situasi lingkungan yang kompleks dan memerlukan perhatian serius. Tindakan untuk mengeruk sungai dapat dianggap sebagai langkah remedial yang penting dalam menghadapi masalah banjir dan pengendalian aliran air, namun di sisi lain, langkah ini juga menyimpan sejumlah risiko dan tantangan yang perlu diperhatikan.
Pertama-tama, masalah pendangkalan sungai sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembangunan infrastruktur, dan pengolahan lahan yang tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, mengeruk sungai tanpa menyelesaikan akar permasalahan dapat menjadi tindakan yang temporer dan tidak efektif. Diperlukan pendekatan holistik yang mencakup penanganan praktik penambangan yang tidak berkelanjutan, pelestarian daerah hutan di sekitar DAS, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem alami.
Kedua, perlu diingat bahwa penggalian atau pengerukan sungai dapat memiliki dampak terhadap ekosistem lokal. Pengubahan struktur fisik sungai dapat mengganggu habitat flora dan fauna yang bergantung pada kesetimbangan ekosistem tersebut. Oleh karena itu, upaya pengerukan harus dilakukan dengan mempertimbangkan sisi ekologis dan dengan melibatakan ahli lingkungan agar tetap menjaga biodiversitas di daerah tersebut.
Selain itu, partisipasi masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan juga sangat penting. Sosialisasi mengenai rencana pengerukan perlu dilakukan agar masyarakat memahami tujuan dari proyek tersebut, serta untuk mendapatkan masukan dan saran dari mereka. Keterlibatan masyarakat dapat meningkatkan efektivitas upaya mitigasi bencana ini dan menciptakan rasa memiliki terhadap lingkungan yang lebih baik.
Menanggapi rencana jangka panjang, penting untuk menerapkan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan. Hal ini mencakup penyusunan strategi mitigasi untuk menghadapi banjir serta program rehabilitasi daerah tangkapan air. Investasi dalam infrastruktur hijau, seperti restorasi hutan dan pembuatan ruang terbuka hijau, bisa jadi langkah yang lebih efektif dibandingkan dengan sekadar menggali aliran sungai.
Sebagai kesimpulan, pengerukan DAS Tondano menjadi sebuah refleksi tentang cara kita menangani bencana dan memanfaatkan sumber daya alam. Tindakan yang bijak memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa upaya tersebut tidak hanya menyediakan solusi jangka pendek, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini menjadi sangat penting guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang diharapkan oleh semua pihak.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment