Cerita Penunggu Pasien Jalani Nyepi di RSUP Ngoerah

3 hari yang lalu
7


Loading...
I Cening Merta merayakan Nyepi di rumah sakit demi mendampingi ibunya yang sakit jantung. Ia menekankan esensi Nyepi sebagai pengabdian dan perenungan diri.
Berita mengenai "Cerita Penunggu Pasien Jalani Nyepi di RSUP Ngoerah" menggambarkan pengalaman unik yang dialami oleh keluarga pasien yang harus berada di rumah sakit saat perayaan Hari Raya Nyepi. Nyepi, yang dikenal sebagai Hari Raya Tahun Baru Saka di Bali, adalah hari refleksi yang penuh dengan keheningan dan ketenangan. Namun, situasi ini menjadi berbeda bagi mereka yang terpaksa berada dalam kondisi mendesak di rumah sakit, seperti menghadapi penyakit atau situasi darurat yang memerlukan perawatan medis. Salah satu aspek menarik dari berita ini adalah bagaimana keluarga pasien tetap berusaha merayakan momen Nyepi meskipun dalam keadaan yang tidak biasa. Ini menunjukkan bahwa tradisi dan budaya dapat terus hidup di tengah tantangan. Keluarga-keluarga ini, meskipun mungkin merasa tertekan dan cemas, berusaha menciptakan suasana yang mendukung nilai-nilai spiritual dari Nyepi. Mereka mungkin melaksanakan ritual sederhana, seperti meditasi atau doa, meskipun dalam kondisi yang terbatas. Selain itu, kebersamaan yang dibangun dalam situasi ini juga patut diapresiasi. Hari Raya Nyepi umumnya mengajak umat untuk merenung dan berintrospeksi, tetapi ketika berada di rumah sakit, tantangan dan rasa cemas sering kali menciptakan ketegangan. Namun, dengan hadirnya dukungan dari anggota keluarga, pencarian makna tetap dapat diteruskan. Pengalaman bersamanya dapat memperkuat ikatan batin mereka dan menjadikan momen di rumah sakit sebagai bagian dari perjalanan spiritual mereka. Dari sisi empati, penting untuk melihat bagaimana rumah sakit dapat memberikan dukungan lebih dalam konteks spiritual kepada pasien dan keluarganya selama hari-hari penting seperti Nyepi. Dalam situasi di mana pasien dan keluarga merasa terpisah dari komunitas mereka, rumah sakit bisa berperan dalam memberikan fasilitas atau program yang membantu mereka merasakan sedikit kedamaian dan koneksi dengan budaya mereka. Mungkin dengan menyelenggarakan momen refleksi atau menyediakan ruang yang tenang untuk meditasi. Namun, kita juga tidak boleh melupakan tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis. Mereka yang bertugas pada hari-hari perayaan juga harus beradaptasi dengan suasana dan mungkin menghadapi dilema antara melaksanakan tugas profesional dan keinginan untuk merayakan tradisi. Kebanyakan tenaga kesehatan tentu ingin memberikan perawatan yang semaksimal mungkin sambil tetap menghormati nilai-nilai spiritual pasien dan keluarganya, yang tentunya membutuhkan pengertian dan kerjasama. Secara keseluruhan, berita ini tidak hanya menyampaikan kisah tentang kekuatan tradisi dalam menghadapi kesulitan, tetapi juga menggugah kita untuk berpikir mengenai cara kita memperhatikan kesejahteraan mental dan spiritual, baik untuk pasien maupun tenaga medis selama situasi yang menantang. Menjaga nilai-nilai budaya dan spiritual dalam konteks modern, terutama dalam bidang kesehatan, adalah tantangan yang perlu terus dipahami dan diterapkan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment