Menko PMK Pratikno sebut layanan kereta api sudah baik. Dia harap tiket kereta api saat arus balik Lebaran terdistribusi beberapa hari jadi tak numpuk Berita mengenai harapan Menko PMK yang menyatakan bahwa tiket kereta api arus balik Lebaran tidak menumpuk di hari tertentu sangat relevan, mengingat tingkat mobilitas masyarakat yang meningkat drastis selama periode tersebut. Menjelang Lebaran, banyak orang yang pulang kampung atau berlibur, sehingga permintaan terhadap tiket transportasi, termasuk kereta api, biasanya melonjak. Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi potensi penumpukan tiket agar perjalanan masyarakat berjalan lancar dan nyaman. Salah satu strategi yang bisa diambil untuk menghindari penumpukan penumpang adalah dengan melakukan pengaturan jadwal perjalanan dan distribusi tiket. Pihak kereta api dapat mempercepat penjualan tiket untuk menginformasikan masyarakat tentang ketersediaan jadwal dan jumlah kursi. Selain itu, promosi tiket pada hari-hari sebelum puncak arus balik bisa mendorong para penumpang untuk bepergian di hari yang tidak terlalu ramai. Dari sisi manajemen, pemerintah perlu berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia untuk memastikan kapasitas layanan dapat memenuhi permintaan. Hal ini meliputi penambahan jumlah perjalanan pada puncak arus balik dan pengadaan kereta tambahan. Peningkatan frekuensi perjalanan tentunya akan mengurangi kepadatan penumpang dan memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel. Namun, penawaran yang lebih banyak dari segi frekuensi perjalanan juga harus diimbangi dengan layanan yang baik. Kualitas pelayanan selama perjalanan, seperti kebersihan kereta, ketepatan waktu, hingga kenyamanan tempat duduk, menjadi faktor penting agar masyarakat merasa puas dengan layanan kereta api. Keselamatan juga harus menjadi prioritas utama, mengingat tingginya volume penumpang selama periode ini. Selain itu, edukasi kepada masyarakat terkait waktu terbaik untuk memesan tiket juga sangat penting. Dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, sehingga penumpukan di hari tertentu dapat diminimalisir. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak terkait dapat membantu menyampaikan pesan ini kepada masyarakat. Terakhir, penting untuk mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan dalam peningkatan kapasitas transportasi kereta api ini. Dengan mendorong penggunaan kereta api sebagai moda transportasi unggulan, bukan hanya akan mengurangi kemacetan di jalan raya, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Dalam konteks ini, kereta api dapat menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Secara keseluruhan, harapan Menko PMK untuk menghindari penumpukan tiket kereta api arus balik Lebaran merupakan langkah positif yang perlu direspons dengan serangkaian kebijakan dan tindakan yang terencana. Sinergi antara pemerintah, operator kereta, dan masyarakat akan sangat menentukan kelancaran arus balik Lebaran yang lebih baik.