Dinas Kesehatan memastikan puskesmas di Surabaya tetap beroperasi selama libur hari raya keagamaan dan cuti bersama. Berita mengenai operasional Puskesmas di Surabaya yang tetap berjalan selama libur Lebaran 2025 adalah langkah positif dari pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dalam masa libur panjang seperti Lebaran, banyak orang yang melakukan perjalanan dan berkumpul dengan keluarga. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit, baik itu penyakit menular maupun kondisi kesehatan lainnya. Dengan tetap beroperasinya Puskesmas, masyarakat memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, memastikan bahwa kebutuhan medis mereka dapat terpenuhi, dan mengurangi potensi kecelakaan atau kesehatan yang mendesak di tengah perayaan. Selain itu, keberadaan Puskesmas di masa libur menjadi penting mengingat Lebaran sering kali diiringi dengan berbagai aktivitas yang bisa memengaruhi kesehatan, seperti pola makan yang berubah atau peningkatan stres. Puskesmas dapat berfungsi sebagai pusat informasi dan layanan yang membantu masyarakat mengelola kesehatannya dalam konteks kebiasaan baru selama liburan. Dengan adanya layanan kesehatan yang tersedia, masyarakat akan merasa lebih aman dan terlindungi, sehingga mereka dapat menikmati waktu bersama keluarga dengan lebih tenang. Namun, tantangan tetap ada dalam menjaga kualitas layanan selama liburan. Biasanya, tenaga medis dan staf kesehatan lainnya juga memiliki libur mereka sendiri, sehingga perlu ada perencanaan yang matang untuk memastikan ketersediaan petugas yang handal. Pemkot Surabaya dan dinas kesehatan perlu memastikan bahwa ada cukup petugas yang siap melayani, serta fasilitas dan perlengkapan medis yang memadai. Selain itu, sosialisasi tentang jam buka Puskesmas dan layanan yang tersedia juga penting agar masyarakat tahu di mana mereka bisa mendapatkan bantuan saat dibutuhkan. Dalam konteks manajemen kesehatan yang lebih luas, keberadaan Puskesmas yang aktif selama libur Lebaran mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan di tingkat lokal. Hal ini dapat menjadi model bagi daerah lainnya untuk mengikuti jejak yang sama, sehingga pelayanan kesehatan dapat terus berjalan meskipun dalam periode libur atau keadaan darurat lainnya. Dengan demikian, gerakan proaktif semacam ini bukan hanya membantu individu, tetapi juga membangun ketahanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Secara keseluruhan, keputusan untuk menjaga Puskesmas tetap beroperasi selama libur Lebaran 2025 adalah pilihan yang bijak. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat, serta kesadaran akan pentingnya akses layanan kesehatan yang kontinu. Semoga ke depannya, langkah-langkah serupa dapat diterapkan secara konsisten untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga, tidak hanya di waktu-waktu khusus seperti Lebaran tetapi juga setiap saat.