'Pak Gub, Wagub, dan Plt Sekda, semuanya mengatakan akan ikut Shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman,” ujar Kepala DSI Aceh. Berita mengenai Mualem dan Dek Fadh yang melaksanakan shalat Id di Masjid Raya Baiturrahman menjadi sebuah momen penting, terutama bagi masyarakat di Aceh. Masjid Raya Baiturrahman bukan hanya merupakan simbol keagamaan, tetapi juga merupakan pusat kebudayaan dan sejarah bagi masyarakat Aceh. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Mualem dan Dek Fadh di acara seremonial ini menandakan bahwa mereka peduli dan ingin menjadi bagian dari komunitas dalam merayakan hari besar Islam. Shalat Idul Fitri merupakan puncak dari bulan Ramadan, di mana umat Muslim merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Kehadiran tokoh masyarakat dalam kegiatan ini juga dapat memotivasi warga untuk berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Dalam konteks pendidikan karakter, ini menjadi contoh yang baik bagi generasi muda, mengajarkan arti dari solidaritas, kebersamaan, dan penghormatan kepada tradisi agama. Penting juga untuk memperhatikan waktu pelaksanaan shalat yang dimulai pada pukul 07.30 WIB. Penjadwalan yang tepat adalah kunci untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa panitia penyelenggara memiliki perencanaan yang baik, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Masyarakat pun bisa memanfaatkan waktu untuk bersiap-siap dan menikmati suasana Idul Fitri sebelum melaksanakan shalat. Dalam masyarakat multi-kultural seperti Indonesia, termasuk Aceh, perayaan Idul Fitri sering kali juga menjadi kesempatan untuk memperkuat tali silaturahmi di antara berbagai lapisan masyarakat. Selain beribadah, momen ini membawa elemen kebersamaan yang sangat penting. Tentu, kehadiran tokoh-tokoh publik yang terlihat aktif mengikuti ibadah ini bisa menjadi simbol harapan dan persatuan di tengah perbedaan. Di samping itu, momen seperti ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran sosial terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat lokal. Dengan kehadiran pemimpin, ini bisa membuka agenda diskusi yang lebih luas tentang pembangunan dan kesejahteraan di Aceh. Masyarakat berharap agar momen-momen seperti ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga membawa dampak positif yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, shalat Id yang dilaksanakan dengan baik di Masjid Raya Baiturrahman ini menunjukkan semangat umat Islam untuk bersatu dan merayakan hari kemenangan. Ini juga mengingatkan kita bahwa kehadiran pemimpin dalam kegiatan keagamaan adalah salah satu cara untuk menginspirasi masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong di Aceh.