Selain itu, polisi juga menyita sedikitnya 1.319 petasan hanya dalam kurun waktu sekitar 10 jam dari tiga TKP berbeda. Berita mengenai 'Mercon Raksasa Bergambar Prabowo-Gibran Gagal Meledak Saat Lebaran, 10 Orang Ditangkap Polisi' mencerminkan beberapa isu penting yang patut diperhatikan. Pertama-tama, keberadaan bahan peledak ilegal, seperti mercon raksasa, menunjukkan adanya pelanggaran hukum yang serius. Penggunaan bahan piroteknik yang tidak sesuai dengan peraturan dapat membahayakan keselamatan masyarakat, terutama saat perayaan seperti Lebaran, di mana banyak orang berkumpul untuk merayakan. Kejadian ini menyoroti perlunya penegakan hukum yang lebih ketat untuk mencegah penggunaan barang-barang berbahaya. Selain itu, gambar Prabowo dan Gibran pada mercon tersebut melibatkan unsur politik yang menarik. Ini bisa menjadi refleksi dari bagaimana politik dan perayaan masyarakat dapat saling terkait. Meskipun ada kalanya elemen politik dapat digunakan untuk meramaikan suasana, namun dalam hal ini, tindakan memproduksi dan mendistribusikan mercon dengan gambar para tokoh bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas. Ini bisa menciptakan pemahaman yang salah di kalangan masyarakat dan menimbulkan keresahan. Penangkapan 10 orang dalam insiden ini juga menunjukkan bahwa pihak berwajib serius menangani masalah yang berkaitan dengan keamanan publik. Penegakan hukum menjadi sangat penting untuk menjaga ketertiban, terutama di saat-saat di mana masyarakat bersuka cita. Namun, tindakan penangkapan harus diimbangi dengan pendekatan rehabilitasi, terutama jika individu-individu yang terlibat adalah anak muda yang mungkin terpengaruh oleh lingkungan dan budaya sekitarnya. Selanjutnya, berita ini juga mengingatkan kita tentang tanggung jawab media dalam memberitakan kejadian-peristiwa yang berkaitan dengan politik dan isu-isu sosial. Penggunaan judul yang provokatif berpotensi memengaruhi opini publik dan menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Media seharusnya menyampaikan informasi dengan cara yang akurat dan bertanggung jawab, tanpa menciptakan sensationalisme yang berlebihan. Terakhir, kejadian ini memberikan pelajaran bagi masyarakat mengenai pentingnya kesadaran akan risiko yang terkait dengan penggunaan barang-barang berbahaya. Edukasi tentang keselamatan, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat, sangat penting untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan. Ini juga mendorong dialog lebih lanjut tentang perayaan yang aman dan bertanggung jawab, di mana masyarakat dapat merayakan tanpa harus menghadapi risiko yang tidak perlu.