Terminal Tipe A Malalayang Kota Manado, Sulawesi Utara akan menggelar Sholat Idulfitri di gedung terminal baru. Berita mengenai sholat Id yang akan dihelat di Gedung Baru Terminal Malalayang Manado merupakan sebuah langkah positif yang menunjukkan bahwa ruang publik dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan. Ini mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman di masyarakat Sulawesi Utara yang dikenal dengan kerukunan antarumat beragama. Dengan adanya fasilitas seperti terminal yang kini menjadi tempat sholat, diharapkan akan memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan ibadah, terutama pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, gagasan untuk menjadikan terminal sebagai lokasi sholat Id juga dapat dimaknai sebagai upaya pemerintah dan pengelola terminal dalam mendekatkan layanan publik dengan kebutuhan spiritual masyarakat. Kegiatan keagamaan yang dilakukan di ruang publik seperti ini dapat menjadi simbol bahwa ruang tersebut tidak hanya berfungsi untuk transportasi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan. Hal ini bisa menumbuhkan rasa memiliki dan keterikatan masyarakat terhadap fasilitas umum. Namun, pelaksanaan sholat Id di terminal juga perlu mempertimbangkan beberapa aspek. Pertama, kesiapan infrastrukturnya. Gedung baru tentunya harus memenuhi syarat untuk menampung jamaah, baik dari segi kenyamanan maupun keamanan. Di samping itu, perlu dipastikan bahwa penyelenggaraan ibadah tidak mengganggu fungsi utama terminal sebagai tempat halte dan transportasi. Pengaturan waktu dan daya tampung jamaah sangat penting agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan tertib. Penting juga untuk melibatkan berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan pemerintah daerah, guna memastikan bahwa kegiatan ini dapat berjalan sukses. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan sholat Id di terminal akan memberikan dampak positif, seperti peningkatan kebersamaan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Kolaborasi ini juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk membuat inovasi serupa. Kegiatan seperti ini tentunya juga menjadi peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga toleransi dan saling menghormati. Sholat Id di terminal bisa menjadi wahana bagi masyarakat untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan merayakan kebersamaan dalam suasana yang penuh kebahagiaan. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting dalam menjaga harmoni sosial dalam masyarakat yang majemuk. Akhirnya, harus diingat bahwa setiap inovasi dalam penggunaan ruang publik untuk ibadah harus tetap berlandaskan pada kaidah dan norma yang berlaku. Kegiatan keagamaan harus dapat menghargai keberagaman tanpa menimbulkan ketegangan dan isu sensitif. Dengan pengelolaan dan perencanaan yang matang, sholat Id di Gedung Baru Terminal Malalayang bisa menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh masyarakat dan membawa manfaat bagi semua.