Choirur Rozigin menambahkan bahwa proses pencairan langsung melalui rekening masing-masing Guru PAI penerima TPG. Berita tentang Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya yang mencairkan tunjangan profesi guru agama sebesar Rp 2,75 miliar sebelum Lebaran adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Tunjangan ini menjadi salah satu bentuk penghargaan terhadap dedikasi para guru dalam mendidik generasi bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan agama yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa. Penghargaan semacam ini sangat mendukung motivasi guru-guru agama untuk terus mengembangkan kualitas pengajaran mereka. Dengan adanya tunjangan profesi, diharapkan para guru akan lebih fokus dalam melaksanakan tugas mereka dan berupaya memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Dalam konteks pendidikan, seorang guru yang sejahtera secara finansial akan lebih mampu mencurahkan perhatian dan energi mereka pada proses belajar mengajar. Selain itu, pencairan tunjangan sebelum Lebaran memiliki makna simbolis yang mendalam. Bagi banyak orang, Lebaran bukan hanya sekadar momen untuk merayakan, tetapi juga waktu untuk berbagi dan bersilaturahmi. Dengan menerima tunjangan tepat waktu, para guru bisa merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang dan bahagia, serta membagi kebahagiaan kepada keluarga dan komunitas mereka. Meski demikian, penting untuk memastikan bahwa proses pencairan tunjangan profesi ini dilakukan secara transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk menghindari potensi masalah administrasi dan korupsi yang sering menjadi perhatian di sektor publik. Evaluasi yang berkala juga diperlukan untuk memastikan bahwa para guru benar-benar mendapatkan tunjangan yang selama ini mereka harapkan. Dengan demikian, langkah Kemenag Surabaya dalam mencairkan tunjangan profesi adalah sebuah kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan keadaan pendidikan dan guru di tanah air. Diharapkan, langkah ini tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga di daerah lain sehingga bisa menciptakan pemerataan kesejahteraan bagi semua guru agama di Indonesia. Ini adalah investasi penting untuk masa depan pendidikan agama dan moral generasi mendatang.