Loading...
Empat desa di Kecamatan Lambu, Bima, NTB, terendam banjir menjelang Lebaran 2025. Ratusan rumah dan lahan bawang merah terdampak, namun genangan mulai surut
Berita mengenai banjir yang melanda empat desa di Bima menjelang Lebaran dengan mengakibatkan 650 rumah dan lahan bawang merah terendam tentu menjadi perhatian serius. Bencana alam seperti ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur fisik, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat setempat. Dalam konteks menjelang hari raya, situasi ini menjadi semakin genting karena banyak keluarga yang bersiap untuk merayakan Lebaran, namun menghadapi kesulitan akibat bencana.
Banjir yang terjadi mengindikasikan perlunya evaluasi dan penguatan sistem pengelolaan lingkungan hidup di daerah tersebut. Pengelolaan yang kurang baik dapat menyebabkan banjir hebat, terutama ketika curah hujan meningkat dan drainase tidak mampu menampung volume air yang datang. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu bekerja sama untuk memastikan sistem drainase dan saluran air dapat berfungsi dengan baik, serta menyiapkan langkah mitigasi bencana yang komprehensif.
Selain itu, dampak ekonomi dari banjir di daerah penghasil bawang merah sangat besar. Lahan pertanian yang terendam menjelang panen dapat menyebabkan kerugian yang signifikan tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi perekonomian lokal. Harga bawang merah yang tinggi dipengaruhi oleh pasokan yang terbatas, dan kerugian ini bisa berdampak pada stabilitas harga di pasar. Oleh karena itu, perlu ada penyuluhan mengenai teknik pertanian yang lebih tahan terhadap bencana, serta dukungan dari pemerintah dalam bentuk bantuan pada saat masa pemulihan.
Banjir ini juga dapat meningkatkan kerentanan sosial di masyarakat, terutama bagi keluarga yang sudah menghadapi berbagai kesulitan ekonomi. Dalam menghadapi masa sulit seperti ini, solidaritas antarwarga sangat penting. Masyarakat dapat saling membantu dalam membersihkan lokasi yang terdampak, serta berbagi sumber daya untuk meringankan beban bagi mereka yang sangat membutuhkan. Dukungan dari organisasi sosial dan lembaga kemanusiaan juga sangat krusial untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal atau sumber penghidupan.
Secara keseluruhan, peristiwa banjir di Bima menjelang Lebaran harus menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap menghadapi kemungkinan bencana. Edukasi tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap intensitas bencana, pengelolaan lingkungan yang lebih baik, serta penyuluhan kepada petani mengenai strategi bertani yang tahan bencana harus menjadi prioritas. Dengan langkah yang tepat, diharapkan masyarakat bisa lebih tangguh menghadapi segala kemungkinan di masa yang akan datang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment