Empat pelajar di Kabupaten Kediri diamankan. Mereka berurusan dengan polisi karena merakit dan berniat merayakan malam takbiran dengan menyalakan petasan. Berita mengenai empat pelajar di Kediri yang diamankan karena merakit petasan jelas menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Di satu sisi, tindakan mereka mencerminkan semangat kreatif dan inovatif di kalangan generasi muda, tetapi di sisi lain, hal ini mengangkat isu keselamatan dan keamanan yang patut dicermati. Petasan, meskipun sering diasosiasikan dengan perayaan seperti Lebaran, dapat menimbulkan risiko yang signifikan bagi pelaku dan juga orang-orang di sekitarnya. Petasan yang dibuat secara ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan. Kita sering mendengar berita tentang kecelakaan yang disebabkan oleh petasan, baik akibat meledaknya petasan itu sendiri atau kebakaran yang ditimbulkannya. Dalam hal ini, tindakan pihak berwajib untuk mengamankan pelajar tersebut mungkin bisa dipahami sebagai upaya untuk menjaga keselamatan masyarakat. Kebijakan ini menunjukkan bahwa keamanan masyarakat harus menjadi prioritas, terutama saat perayaan yang melibatkan banyak orang seperti Lebaran. Dari sudut pandang pendidikan, situasi ini bisa menjadi kesempatan bagi pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak tentang bahaya penggunaan bahan peledak dan pentingnya merayakan hari besar dengan cara yang lebih aman dan positif. Pendidikan mengenai keselamatan dan kreativitas alternatif dapat menggantikan perilaku berisiko ini, sehingga pelajar dapat mengekspresikan semangat perayaan mereka tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Secara sosial, berita ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengawasi perilaku generasi muda. Di era digital saat ini, informasi tentang cara-cara berbahaya atau ilegal dapat tersebar dengan cepat, menarik perhatian anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam memberikan pengawasan serta pendidikan yang baik menjadi semakin krusial. Kerja sama antara instansi pendidikan dan pihak berwajib juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Pada akhirnya, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Baik pelajar, orang tua, pendidik, dan komunitas perlu bekerja sama untuk mendidik generasi muda mengenai nilai-nilai positif dalam perayaan. Merayakan Lebaran dengan penuh suka cita dapat dilakukan tanpa perlu merakit petasan atau menggunakan bahan berbahaya lainnya. Mari kita dorong generasi yang lebih kreatif dan bertanggung jawab dalam merayakan tradisi yang luhur.