15 Menit Pengobat Rindu di Lapas Sukabumi

5 hari yang lalu
6


Loading...
Lapas Kelas IIB Sukabumi menggelar 'open house' untuk keluarga narapidana saat Idulfitri. Kunjungan berlangsung 31 Maret-2 April, dengan suasana hangat.
Berita yang berjudul "15 Menit Pengobat Rindu di Lapas Sukabumi" menggambarkan momen berharga bagi para narapidana dan keluarga mereka yang terpisah oleh jeruji besi. Dalam konteks sistem peradilan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia, momen-momen seperti ini sangat penting untuk menjaga hubungan emosional antara narapidana dan orang-orang terkasih. Hal ini bukan hanya berdampak pada kesejahteraan mental para narapidana, tetapi juga pada proses reintegrasi mereka ke masyarakat setelah menjalani hukuman. Keterbatasan waktu yang hanya 15 menit tentu menjadi tantangan tersendiri. Meskipun sangat singkat, momen tersebut memberi kesempatan bagi keluarga untuk berinteraksi dan saling mendukung. Rindu adalah perasaan yang mendalam dan bisa menjadi beban mental yang berat bagi narapidana. Dengan menyediakan waktu bagi mereka untuk bertemu keluarga, pihak lembaga pemasyarakatan memang menunjukkan kepedulian terhadap kondisi psikologis narapidana. Ini seharusnya juga menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mencari cara yang inovatif dalam mengelola hubungan antara narapidana dan keluarga. Namun, di sisi lain, durasi pertemuan yang terbatas juga menyiratkan perlunya evaluasi lebih lanjut tentang kebijakan kunjungan di lembaga pemasyarakatan. Idealnya, waktu yang diberikan harus cukup untuk memungkinkan interaksi yang bermakna. Penanganan tentang bagaimana menjunjung tinggi hak-hak narapidana dan memastikan bahwa mereka dapat berinteraksi dengan keluarganya tanpa merugikan keamanan dan ketertiban di dalam lapas sangat penting. Ini adalah aspek yang bisa terus diperbaiki. Di sisi lain, program-program yang mengedepankan pengobatan rindu seperti ini bisa menjadi katalisator bagi perubahan lebih besar dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia. Dengan menjadikan hubungan keluarga sebagai prioritas, diharapkan akan ada penurunan angka recidivism, karena para narapidana merasa didukung dan lebih terhubung dengan dunia luar. Ini juga dapat membuka jalan bagi inisiatif-inisiatif lain yang berfokus pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Secara keseluruhan, berita ini memberikan gambaran positif mengenai usaha untuk menjaga ikatan keluarga, meskipun perlu diakui bahwa masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Pendekatan yang lebih manusiawi dan penuh empati dalam sistem pemasyarakatan tidak hanya akan bermanfaat bagi narapidana, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Kesempatan untuk berkomunikasi dan bertemu keluarga adalah salah satu elemen kunci dalam mengurangi stigma terhadap narapidana dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan cara yang positif dan produktif.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment