Tatapan kosong Zul Iqbal, pembunuh balita 3 tahun saat konferensi pers. Geleng kepala seolah tak terima. Korban disiksa Zul Iqbal 3 hari hingga tewas. Berita mengenai kekejaman yang dilakukan Zul, seorang pria yang diduga menyiksa balita berusia 3 tahun hingga meninggal dunia, tentunya sangat mengganggu dan menyentuh hati. Kasus seperti ini bukan hanya merupakan sebuah tragedi kemanusiaan, tetapi juga mencerminkan masalah yang lebih besar dalam masyarakat kita. Perilaku kekerasan terhadap anak merupakan isu yang perlu segera ditangani dengan serius. Pertama-tama, tindakan Zul sangat mencerminkan kurangnya empati dan keprihatinan terhadap kehidupan seorang anak yang seharusnya dilindungi dan dicintai. Anak-anak adalah generasi penerus dan sangat membutuhkan perlindungan dari orang dewasa. Ketidakmampuan sebagian orang untuk menjaga dan merawat anak dengan baik menunjukkan ada yang salah dalam sistem sosial dan pendidikan kita. Lingkungan yang penuh kekerasan, baik fisik maupun emosional, bisa menjadi faktor pendorong di balik tindakan ekstrem seperti ini. Kedua, berita semacam ini harus menjadi pemacu bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat upaya perlindungan terhadap anak. Perlu ada perhatian lebih dalam hal kebijakan sosial, pendidikan untuk orang tua, dan layanan kesehatan mental yang bisa mengatasi masalah yang mungkin dihadapi oleh individu yang berpotensi berbahaya. Dengan membangun kesadaran dan memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang kekerasan terhadap anak, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir. Selain itu, media juga memiliki peran penting dalam membentuk persepsi publik tentang kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Penyajian berita harus dilakukan dengan bijak, menjaga sensitivitas terhadap korban dan keluarga. Penggunaan narasi yang empatik bisa membantu masyarakat lebih memahami dampak psikologis dari kekerasan dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan pencegahan. Akhirnya, kasus Zul harus menjadi panggilan untuk semua pihak, termasuk kita sebagai individu, untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih aman bagi anak-anak. Masyarakat harus lebih aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan tindakan yang mencurigakan atau berpotensi membahayakan anak. Dengan perhatian dan tindakan kolektif, kita bisa berharap bahwa kejadian-kejadian memilukan seperti ini bisa dihindari di masa mendatang.