Banjir yang melanda Kampung Tembelunu, Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan tak menyurutkan semangat masyarakat muslim rayakan lebaran. Berita tentang warga Kampung Tembelunu di Nunukan yang merayakan Lebaran saat banjir dengan cara berangkat shalat Id menggunakan perahu adalah contoh nyata dari ketahanan dan semangat komunitas dalam menghadapi tantangan. Situasi sulit seperti banjir sering kali dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk perayaan keagamaan. Namun, keberanian dan kekompakan warga dalam merayakan hari penting ini memberikan inspirasi bagi kita semua. Perayaan Idul Fitri yang biasanya identik dengan suasana meriah dan seremonial besar, tampaknya tidak menyurutkan semangat warga Tembelunu. Mereka menunjukkan bahwa meskipun kondisi lingkungan tidak mendukung, makna dari Lebaran tetap dapat dirayakan. Melalui adaptasi yang kreatif, seperti menggunakan perahu untuk berangkat ke tempat ibadah, warga tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga menunjukkan sikap positif dan optimisme di tengah kesulitan. Hal ini juga mencerminkan betapa pentingnya komunitas dalam mendukung satu sama lain, terutama pada saat-saat mendesak. Masyarakat yang saling bahu-membahu menghadapi dampak banjir menciptakan rasa solidaritas yang kuat. Ketika bencana alam terjadi, sikap tolong-menolong dan kerja sama antarwarga menjadi esensial dalam membantu satu sama lain untuk tetap bertahan dan menemukan cara baru dalam menghadapi ketidakpastian. Lebih dari itu, berita ini menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya menghargai momen-momen kebersamaan, terutama saat perayaan seperti Lebaran. Meskipun dengan keterbatasan, masyarakat Tembelunu mampu menemukan kebahagiaan dan kehangatan dalam komunitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa esensi dari perayaan bukanlah pada kemewahan atau fasilitas, melainkan pada kehadiran, kebersamaan, dan rasa syukur yang ditunjukkan. Dengan adanya berita seperti ini, penting bagi kita untuk menyadari tantangan yang dihadapi berbagai komunitas di daerah terpencil dan terdampak bencana. Dukungan serta perhatian dari pemerintah maupun lembaga non-pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu mereka pulih dari dampak bencana dan memperkuat infrastruktur yang ada. Investasi dalam mitigasi bencana dan pembangunan berkelanjutan juga menjadi kunci agar kejadian serupa tidak mengganggu kehidupan masyarakat di masa depan. Pada akhirnya, kisah warga Kampung Tembelunu yang merayakan Lebaran di tengah banjir adalah contoh yang kuat tentang ketahanan manusia. Semangat dan dedikasi mereka dalam merayakan nilai-nilai spiritual, sambil tetap beradaptasi dengan keadaan yang sulit, patut dicontoh. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk tetap bersyukur dan menemukan kebahagiaan dalam setiap keadaan, serta pentingnya solidaritas dan dukungan di antara sesama.