Menurut Chapagain, petugas penyelamat seharusnya mendapatkan perlindungan, bukan menjadi target sasaran. Berita mengenai penemuan 15 jenazah tim medis yang tewas ditembaki pasukan Israel di Rafah adalah sebuah peristiwa yang sangat tragis dan menyedihkan. Peristiwa semacam ini selalu menjadi sorotan dunia, mengingat tantangan yang dihadapi oleh para tenaga medis di zona konflik. Para tenaga medis seharusnya dilindungi dalam situasi perang, tetapi kenyataannya seringkali mereka menjadi korban kekerasan. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang perlindungan hukum dan etika dalam konflik bersenjata. Penting untuk dicatat bahwa tim medis memainkan peran krusial dalam situasi darurat. Mereka tidak hanya berfungsi untuk menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan bantuan medis kepada semua pihak yang membutuhkan, terlepas dari afiliasi politik. Ketika mereka menjadi sasaran tembakan, hal ini menunjukkan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional yang seharusnya melindungi mereka. Hal ini juga mencerminkan dampak yang lebih luas terhadap sistem kesehatan di wilayah yang dilanda konflik, di mana kehilangan tenaga medis mengakibatkan semakin sulitnya akses dan kualitas layanan kesehatan. Penemuan jenazah ini juga menyoroti perlunya akuntabilitas dalam konflik. Sipil dan tenaga medis tidak seharusnya menjadi korban dari kekerasan yang terjadi di medan perang. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk menuntut keadilan bagi mereka yang menjadi korban. Untuk mencegah terulangnya tragedi seperti ini, dibutuhkan tekanan yang lebih besar terhadap semua pihak yang terlibat dalam konflik agar mematuhi prinsip-prinsip perlindungan sipil dan menghormati kehidupan manusia. Sementara itu, berita semacam ini juga sering kali menimbulkan ketegangan dan polaritas di masyarakat. Penilaian terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sering kali dipengaruhi oleh perspektif politik dan ideologis. Ini bisa membuat dialog dan rekonsiliasi semakin sulit. Diperlukan upaya berkelanjutan dari komunitas internasional untuk menciptakan ruang bagi dialog dan penyelesaian damai, serta mendukung inisiatif yang memperhatikan kebutuhan kemanusiaan di wilayah konflik. Dalam menghadapi berita seperti ini, penting bagi kita semua untuk merenungkan kemanusiaan kita sebagai sesama manusia. Kita tidak boleh hanya menyaksikan peristiwa semacam ini dari kejauhan. Melalui pelajaran dari tragedi seperti ini, kita perlu mendorong pergerakan menuju perdamaian dan rehabilitasi, serta meningkatkan kesadaran akan krisis kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Semua nyawa memiliki nilai yang sama, dan kita harus berupaya agar hal-hal seperti ini tidak hanya dihentikan, tetapi juga diselesaikan dengan cara yang adil dan berkelanjutan.