Loading...
Sejak pagi Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru beserta keluarga sudah menerima tamu yang datang untuk bersilaturahmi di Griya Agung.
Berita tentang Gubernur Sumsel, Herman Deru, yang berdiri selama 4,5 jam untuk menyambut tamu pada acara open house Lebaran memang menarik dan mencerminkan etika serta dedikasi seorang pemimpin. Tindakan ini menunjukkan komitmen Herman Deru terhadap masyarakat dan pentingnya interaksi langsung dalam membangun hubungan yang baik antara pemimpin dan warga. Dengan berdiri lama untuk menyambut tamu, ia tidak hanya menunjukkan keramahan, tetapi juga menghargai mereka yang meluangkan waktu untuk hadir. Ini bisa menjadi contoh positif bagi pemimpin lain, bahwa kedekatan dengan masyarakat sangat penting dalam menciptakan pemerintahan yang responsif.
Selain itu, keberadaan open house merupakan tradisi yang dijunjung tinggi di Indonesia, khususnya pada saat lebaran. Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk memperkuat tali silaturahmi antara warga masyarakat. Dalam konteks ini, Herman Deru telah berhasil menciptakan suasana hangat dan inklusif, yang memungkinkan semua lapisan masyarakat merasa diperhatikan dan dihargai. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.
Namun, di balik kesan positif tersebut, ada pula pertanyaan tentang seberapa efektif cara-cara seperti ini dalam membangun hubungan yang lebih konstruktif antara pemimpin dan rakyat. Meski gesture fisik seperti berdiri lama dapat menjadi simbol kepedulian, penting juga bagi pemimpin untuk mendengarkan aspirasi warga dengan cara lain, misalnya melalui dialog, forum, atau program-program nyata yang dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemimpin untuk tidak hanya berhenti di tingkat simbolik, tetapi juga beranjak menuju tindakan nyata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di era digital ini, interaksi antara pemimpin dan rakyat seharusnya dapat dimaksimalkan dengan memanfaatkan teknologi. Meskipun open house memberikan ruang bagi pertemuan langsung, penggunaan platform digital dapat memperluas jangkauan komunikasi. Pemimpin dapat mengadakan sesi tanya jawab online, mendengarkan keluhan masyarakat, atau bahkan memberikan update mengenai program pemerintah, sehingga transparansi dan akuntabilitas dapat lebih terjamin.
Secara keseluruhan, tindakan Gubernur Herman Deru berdiri menyambut tamu selama open house Lebaran adalah langkah yang baik dan patut dicontoh. Namun, pemimpin juga harus selalu berupaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi dengan masyarakat melalui berbagai cara yang relevan dengan perkembangan zaman, agar hubungan yang terjalin bukan hanya simbolis, tetapi juga substansial dan memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment