Aktivitas jual beli di pusat perniagaan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada H+1 Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah sepi. Berita mengenai kondisi Pasar Sudimampir dan Pasar Baru selama Libur Lebaran 2025 yang menyebutkan bahwa hampir tidak ada toko yang buka tentu mencerminkan fenomena yang menarik dan sangat relevan di masyarakat. Dalam konteks tradisi Lebaran, di mana masyarakat biasanya berkumpul, berbelanja, dan merayakan kebersamaan, situasi di kedua pasar ini bisa jadi menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat atau dampak dari faktor ekonomi dan sosial yang lebih luas. Satu hal yang bisa jadi penyebab minimnya aktivitas di pasar adalah adanya perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih berbelanja secara daring. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan e-commerce, masyarakat kini semakin terbiasa melakukan pembelian tanpa harus pergi ke lokasi fisik. Fenomena ini kian diperparah oleh kenyataan bahwa saat libur Lebaran, banyak orang yang mungkin memilih untuk merayakan di rumah atau bepergian ke tempat lain, yang mengakibatkan berkurangnya pengunjung di pasar. Selain itu, faktor ekonomi juga perlu dipertimbangkan. Dengan kondisi pasca-pandemi yang belum sepenuhnya stabil, masyarakat mungkin lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka, terutama saat berbelanja untuk kebutuhan Lebaran. Hal ini berpotensi mengakibatkan penurunan omzet bagi pedagang di pasar-pasar tradisional, yang secara langsung mempengaruhi keputusan mereka untuk membuka toko. Di sisi lain, fenomena ini juga menunjukkan perlunya inovasi dan penyesuaian dari para pelaku usaha di pasar. Mungkin mereka perlu mencari cara baru untuk menarik pengunjung, seperti mengadakan promosi, acara khusus, atau kolaborasi dengan pelaku usaha lain. Dengan pendekatan yang tepat, pasar tradisional masih memiliki potensi untuk menjadi destinasi yang menarik bahkan di tengah perubahan perilaku konsumen yang cepat. Secara keseluruhan, berita ini memberikan kita banyak bahan untuk berpikir mengenai dinamika pasar dan perilaku konsumen yang berubah. Sementara situasi tidak ideal untuk pasar pada saat libur Lebaran, di sinilah tantangan dan kesempatan bagi para pedagang untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Mungkin diperlukan strategi yang lebih kreatif dan inovatif untuk membangkitkan kembali semangat berbelanja di pasar-pasar tradisional yang merupakan bagian penting dari budaya dan komunitas lokal.