Militer Indonesia juga akan mengirim sebuah kapal rumah sakit, tiga pesawat Hercules, dan empat helikopter untuk membantu tanggap darurat. Berita mengenai Kepala BNPB Suharyanto yang melepas Tim Satgas Kemanusiaan ke Myanmar menunjukkan komitmen Indonesia dan BNPB dalam memberikan bantuan kepada negara tetangga yang menghadapi krisis. Situasi di Myanmar, terutama sejak terjadinya kudeta militer pada Februari 2021, telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengkhawatirkan, dengan banyak warga sipil yang terpaksa mengungsi dan membutuhkan bantuan mendesak. Tindakan ini mencerminkan solidaritas Indonesia terhadap rakyat Myanmar serta prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi. Pengiriman Tim Satgas Kemanusiaan juga menekankan peran aktif Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan di kawasan. Indonesia, sebagai negara yang memiliki pengaruh di Asia Tenggara, berupaya untuk memposisikan diri sebagai mediator serta penyedia bantuan, tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga untuk stabilitas regional. Tindakan ini bisa dilihat sebagai langkah strategis dalam meningkatkan hubungan bilateral dan menunjukkan tanggung jawab sosial Indonesia kepada negara-negara tetangga. Di sisi lain, keberangkatan ini juga bisa memunculkan tantangan tersendiri. Tim Satgas Kemanusiaan harus siap menghadapi berbagai risiko, termasuk situasi keamanan yang tidak menentu di Myanmar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan instansi terkait untuk memastikan bahwa tim yang dikirim telah dipersiapkan dengan baik, baik dari segi fisik maupun mental, agar dapat menjalankan misinya secara efektif. Lebih jauh lagi, bantuan kemanusiaan yang diberikan seharusnya tidak hanya bersifat tanggap darurat, tetapi juga diupayakan untuk membangun ketahanan masyarakat di Myanmar. Ini bisa melibatkan program-program jangka panjang yang fokus pada pemulihan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, kolaborasi dengan organisasi internasional dan LSM lokal juga sangat penting agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Secara keseluruhan, langkah Kepala BNPB Suharyanto untuk melepas Tim Satgas Kemanusiaan ke Myanmar merupakan langkah positif yang perlu diapresiasi. Namun, keberlanjutan bantuan dan fokus pada pembangunan jangka panjang juga harus menjadi perhatian agar upaya ini memberikan dampak yang signifikan bagi rakyat Myanmar. Indonesia harus terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa bantuan tersebut efektif dan tepat sasaran.