Denny bercerita bahwa Andien langsung meneleponnya setelah kejadian tersebut. Berita mengenai Denny Chasmala yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap Andien karena membawakan lagunya, yang kemudian diikuti dengan permintaan maaf dari Andien, merupakan satu contoh menarik dalam dunia musik Indonesia. Dalam industri musik, seringkali terjadi permasalahan terkait kepemilikan karya dan interpretasi lagu, dan kasus ini menunjukkan bagaimana komunikasi dan pemahaman antara musisi dapat memengaruhi hubungan profesional mereka. Pertama-tama, penting untuk memahami dari sudut pandang Denny Chasmala. Sebagai pencipta lagu, tentunya ada rasa bangga dan hak atas karya yang telah diciptakannya. Ketika seorang penyanyi membawakan lagu tanpa izin atau memberikan interpretasi yang berbeda dari yang diharapkan, itu bisa menjadi sumber kekecewaan. Namun, respons Denny yang menyatakan kecewa menunjukkan bahwa meskipun ia merasa haknya terganggu, ia tetap terbuka untuk dialog dan perbaikan melalui permintaan maaf. Ini adalah hal positif yang menunjukkan kedewasaan dalam berhadapan dengan konflik. Di sisi lain, tindakan Andien yang meminta maaf menunjukkan tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap rekan sesama musisi. Dalam industri kreatif, seringkali penyanyi ingin mengekspresikan diri mereka dan membawakan lagu dengan cara yang unik, tetapi mereka juga harus memastikan bahwa mereka menghormati karya pencipta. Permintaan maaf tersebut bisa dianggap sebagai langkah yang baik dan mencerminkan sikap profesionalisme dalam menyikapi masalah tersebut. Hal ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi para artis lainnya untuk selalu memperhatikan etika dalam berkarya. Komunikasi yang baik antara Denny dan Andien sangat penting dalam menyelesaikan masalah ini. Dalam banyak kasus, ketidakpahaman dapat menyebabkan konflik yang lebih besar, tetapi dengan adanya dialog yang terbuka, kedua pihak dapat mencapai kesepakatan dan saling menghormati. Peristiwa ini dapat menjadi contoh bagi artis-artis lain untuk selalu berkomunikasi dengan baik satu sama lain, terutama dalam hal penggunaan karya seni dan hak cipta. Dalam dunia musik yang kompetitif, kolaborasi dan saling mendukung antara musisi seharusnya lebih ditekankan daripada konflik. Kasus Denny dan Andien bisa diambil sebagai pengalaman belajar untuk artis lainnya agar lebih peka terhadap hak cipta dan etika dalam berkarya. Selain itu, penggemar juga perlu menyadari betapa berartinya setiap karya seni, dan menghargai masing-masing peran yang dimainkan oleh pencipta dan penampil. Akhirnya, semoga peristiwa ini dapat membawa perkembangan positif dalam industri musik Indonesia, di mana komunikasi, kerja sama, dan penghargaan terhadap karya seni satu sama lain menjadi prioritas utama. Denny dan Andien, melalui pengalaman ini, dapat menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan dan harmonis di dalam dunia musik.