'Latihan ini dimaksudkan sebagai peringatan keras dan penahanan yang kuat terhadap kemerdekaan Taiwan,' kata Shi. Berita tentang China yang mengerahkan pasukan gabungan dan mengirimkan kapal perang ke sekitar Taiwan mencerminkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut. Taiwan, yang dianggap oleh China sebagai bagian dari wilayahnya, telah lama menjadi sumber ketegangan antara Beijing dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Latihan militer yang dilakukan oleh China mungkin dipandang sebagai bentuk tekanan terhadap Taiwan dan sebagai pengingat akan kekuatan militernya. Ini menunjukkan komitmen China untuk mempertahankan klaimnya atas Taiwan, sekaligus memperingatkan pihak-pihak yang mungkin mencoba mendukung kemerdekaan Taiwan. Dari perspektif geopolitik, tindakan ini memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara di sekitar Taiwan, termasuk Jepang dan negara-negara anggota ASEAN. Keberadaan kapal perang China di dekat Taiwan dapat meningkatkan risiko eskalasi konflik, terutama dalam situasi yang sensitif. Latihan militer semacam ini sering kali dapat dianggap sebagai provokasi, dan bisa memicu reaksi balasan dari Taiwan atau dukungan militer dari negara-negara sekutu, seperti AS. Hal ini menciptakan risiko yang lebih besar bagi stabilitas di kawasan yang sudah rawan konflik. Selain itu, situasi ini juga mencerminkan dinamika yang lebih luas antara kekuatan besar di dunia. Ketegangan antara China dan AS, serta mitra-mitranya, semakin meningkat seiring dengan kebijakan luar negeri yang semakin agresif dari Beijing. Penegakan kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan dukungan terhadap Taiwan adalah beberapa aspek dari respons AS terhadap kebangkitan China. Dalam konteks ini, latihan militer China bisa dilihat sebagai respons terhadap kebijakan tersebut dan sebagai sinyal bahwa China tidak akan mundur dari posisinya. Di sisi lain, penting juga untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari ketegangan ini terhadap hubungan internasional dan stabilitas wilayah. Jika situasi tidak ditangani dengan hati-hati, dapat menyebabkan peningkatan konflik bersenjata yang tidak hanya akan memengaruhi Taiwan, tetapi juga berdampak pada ekonomi global dan hubungan antar negara. Diplomasi dan dialog menjadi sangat penting untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai. Secara keseluruhan, pengiriman pasukan gabungan dan latihan militer yang dilakukan oleh China di sekitar Taiwan merupakan tanda peringatan bagi semua pihak bahwa situasi di kawasan ini masih sangat nyata dan sensitif. Upaya untuk meningkatkan kerja sama antarnegara dan membangun saluran komunikasi yang efektif akan sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa berujung pada konflik terbuka. Tindakan preventif dan pendekatan diplomatik yang konsisten diperlukan untuk memastikan stabilitas di kawasan ini di masa depan.