Silaturahmi atau Selfie-rahmi? Idulfitri di Era Disrupsi

2 April, 2025
9


Loading...
Idulfitri adalah momentum spiritual yang mengajarkan kita untuk merendah di hadapan Tuhan setelah sebulan melatih diri menahan hawa nafsu
Berita berjudul "Silaturahmi atau Selfie-rahmi? Idulfitri di Era Disrupsi" mencerminkan fenomena sosial yang menarik dalam konteks perayaan Idulfitri di era digital. Dalam beberapa tahun terakhir, tren media sosial telah mengubah cara orang berinteraksi, bahkan saat merayakan momen-momen penting seperti Idulfitri. Tradisi silaturahmi, yang sering kali melibatkan pertemuan langsung dan interaksi tatap muka, kini berdampingan dengan praktik berbagi momen melalui selfie dan media sosial. Satu sisi positif dari transformasi ini adalah kemampuan kita untuk tetap terhubung meskipun terdapat batasan fisik, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19. Media sosial memungkinkan individu untuk berbagi kebahagiaan mereka, melakukan doa bersama secara virtual, atau bahkan melaksanakan program berbagi kepada sesama tanpa harus bertemu secara fisik. Ini mencerminkan fleksibilitas umat manusia dalam beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Namun, di sisi lain, fenomena "selfie-rahmi" dapat berpotensi menggeser makna sebenarnya dari silaturahmi itu sendiri. Sering kali, keinginan untuk membagikan momen di media sosial membuat interaksi yang seharusnya intim dan akrab menjadi lebih superficial. Pengambilan selfie dapat menjadi fokus utama, sementara tujuan utama berkumpul dengan keluarga dan berbagi kebahagiaan bisa terabaikan. Dalam hal ini, kita perlu menemukan keseimbangan antara berbagi momen secara digital dan menjaga nilai-nilai tradisional dalam silaturahmi. Lebih jauh lagi, fenomena ini juga menggambarkan pergeseran nilai dalam masyarakat. Di era disrupsi, kehadiran di dunia virtual sering kali lebih dihargai daripada kehadiran fisik. Hal ini bisa memicu pertanyaan tentang keaslian dan kedalaman hubungan antar individu. Apakah interaksi yang kita lakukan di dunia maya benar-benar mencerminkan kedekatan emosional, atau hanya sekadar formalitas untuk mempertahankan citra di media sosial? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengevaluasi kembali cara kita merayakan Idulfitri dan aspek sosial lainnya di era digital ini. Mungkin kita bisa menggabungkan kedua pendekatan: menggunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih, sambil tetap memperhatikan makna dan nilai inti dari silaturahmi. Kita dapat memanfaatkan media sosial untuk saling mengingatkan akan pentingnya interaksi nyata dan berbagi cinta tanpa harus kehilangan esensi dari momen tersebut. Dengan pemikiran ini, kita diharapkan dapat menjadi lebih bijak dalam menggunakan teknologi, sehingga silaturahmi tetap menjadi tradisi yang berarti, bukan sekadar menjadi ajang pamer di dunia maya. Di akhir, perayaan Idulfitri seharusnya tetap bisa menjadi momen yang menguatkan ikatan sosial dan spiritual, baik dalam bentuk fisik maupun virtual.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment