Jalan rusak ditanami pohon pisang di Desa Candirejo, Ponggok, Blitar, viral di medsos.Kondisi jalan rusak yang ditanami pohon rusak itu tengah beredar di medsos Berita mengenai 'Jalan Rusak di Blitar Ditanami Pohon Pisang Jadi Tontonan Pemudik' mencerminkan kondisi infrastruktur yang masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Tindakan menanam pohon pisang di jalan yang rusak ini bisa diinterpretasikan sebagai bentuk protes atau kreativitas masyarakat lokal dalam menghadapi masalah yang ada. Masyarakat menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal diam meskipun situasi yang mereka hadapi cukup sulit, dan mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Menanam pohon di sepanjang jalan yang rusak mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, namun tindakan tersebut bisa jadi merupakan simbol dari frustrasi dan keresahan warga terhadap ketidakpedulian pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur. Jalan yang rusak bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Dengan menanam pohon pisang, masyarakat di Blitar mungkin berharap mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak berwenang untuk segera melakukan perbaikan. Dari sisi positif, menanam pohon pisang bisa dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, pohon pisang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal jika nantinya hasil panennya dapat dijual. Namun, langkah ini juga menunjukkan keprihatinan mendalam masyarakat terhadap kondisi jalan di daerah mereka. Ketika infrastruktur berkualitas buruk dapat berdampak langsung pada perekonomian dan mobilitas masyarakat, maka penting bagi pemerintah untuk segera menanggapi permasalahan ini. Dalam konteks lebih luas, fenomena ini juga mengingatkan kita akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur. Keberadaan infrastruktur yang baik sangat penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari, terutama di daerah yang menjadi jalur strategis pemudik seperti Blitar. Pemerintah perlu mendengarkan suara rakyat dan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan perbaikan jalan agar kebutuhan dan aspirasi mereka diakomodasi. Akhirnya, kejadian ini berfungsi sebagai refleksi bagi kita semua tentang pentingnya perhatian terhadap infrastruktur yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Harapannya, melalui protes yang kreatif dan berani seperti ini, pemerintah akan lebih peka terhadap masalah yang dihadapi oleh warganya dan bertindak cepat untuk menemukan solusi yang tepat. Di sisi lain, masyarakat juga perlu terus menyuarakan hak mereka untuk mendapatkan infrastruktur yang layak dan aman, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.