8 Kampung di Berau Kaltim Masih Direndam Banjir, BPBD Beber Kiriman Air dari Hulu

Ilo
6 hari yang lalu
9


Loading...
Update perkembangan terkini banjir di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (2/4/2025). Kampung Bena Baru banjir.
Berita mengenai delapan kampung di Berau, Kalimantan Timur yang masih direndam banjir merupakan indikator nyata dari dampak perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang belum optimal. Banjir yang berkepanjangan ini tidak hanya menjadi masalah musiman, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih mendalam terkait infrastruktur dan mitigasi bencana di daerah tersebut. BPBD yang menyatakan bahwa banjir ini disebabkan oleh kiriman air dari hulu menunjukkan pentingnya koordinasi dan manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan. Fenomena banjir ini juga dapat menjadi pengingat akan perlunya perhatian lebih terhadap daerah hulu sungai. Penebangan hutan, perluasan lahan pertanian, dan perubahan tata guna lahan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko banjir. Kegiatan ini tidak hanya memperburuk kondisi lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai. Oleh karena itu, perlunya kebijakan yang lebih tegas dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi hal yang sangat penting. Aspek sosial jelas terpengaruh dengan keadaan ini. Masyarakat yang tinggal di kampung-kampung tersebut kemungkinan mengalami dampak ekonomi yang signifikan, seperti kehilangan sumber pendapatan, akses terbatas terhadap layanan kesehatan, dan pendidikan yang terhambat. Pemerintah daerah dan pusat harus siap mengatasi tantangan ini dengan segera, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun program pemulihan jangka panjang yang berkelanjutan. Selain itu, peran komunitas sangat krusial dalam menghadapi situasi semacam ini. Masyarakat perlu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan tentang manajemen bencana, termasuk cara-cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kerugian akibat bencana alam. Program pendidikan dan pelatihan tentang mitigasi bencana, seperti pengelolaan air dan pembuatan drainase yang baik, dapat menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat ketahanan masyarakat. Kondisi ini juga mengajak kita untuk berpikir tentang pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan banjir. Pembangunan infrastruktur drainase dan kolam retensi dapat membantu mengelola curah hujan berlebih dan mengurangi risiko banjir di masa depan. Investasi ini tidak hanya akan melindungi kampung-kampung yang terdampak saat ini, tetapi juga memberikan jaminan bagi generasi mendatang. Akhirnya, berita ini harus menjadi panggilan untuk aksi bersama, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun lembaga swadaya masyarakat. Langkah-langkah kolaboratif di tingkat lokal dan nasional diperlukan untuk memitigasi dampak bencana serta membangun ketahanan masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, kita dapat berharap untuk mengurangi intensitas dan frekuensi isu bencana di masa yang akan datang, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berdaya tahan bagi semua.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment