Pemerintah Kota Balikpapan memastikan kesiapan layanan kesehatan bagi masyarakat selama libur Lebaran. Berita tentang puskesmas di Balikpapan yang beroperasi bergantian selama 24 jam pada libur Lebaran menunjukkan langkah proaktif dalam menyediakan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, terutama saat periode liburan. Libur Lebaran sering kali menjadi waktu di mana jumlah pasien yang memerlukan perhatian medis meningkat, baik karena kecelakaan, sakit mendadak, atau kebutuhan kesehatan lainnya. Dengan adanya puskesmas yang tetap buka, masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi, serta memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Operasional puskesmas selama 24 jam juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjamin, meskipun dalam waktu yang biasanya dianggap libur. Ini adalah upaya yang sangat penting untuk mengurangi beban rumah sakit dan memberikan layanan langsung kepada masyarakat yang mungkin tidak dapat mengakses layanan kesehatan pada jam-jam biasa. Selain itu, keberadaan puskesmas yang beroperasi 24 jam memberikan kesempatan bagi tenaga medis untuk melakukan pelayanan lebih maksimal, meskipun dengan batasan tenaga dan fasilitas yang ada. Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam implementasi layanan 24 jam ini. Pertama, pemenuhan tenaga kesehatan yang memadai sangat krusial agar kualitas pelayanan tetap terjaga. Tenaga kesehatan perlu mendapatkan dukungan yang cukup, baik dari segi jumlah maupun kualitas, agar mereka dapat bekerja dengan optimal tanpa mengalami kelebihan beban kerja yang dapat berdampak negatif pada kualitas layanan. Selain itu, perlu ada sistem informasi yang baik agar masyarakat tahu puskesmas mana yang buka dan layanan apa yang tersedia. Sosialisasi yang efektif melalui media sosial, pengumuman di tempat-tempat umum, atau bahkan melalui aplikasi kesehatan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi secara real-time. Hal ini penting agar masyarakat tidak bingung jika memerlukan layanan kesehatan darurat. Terakhir, ini juga menjadi momen untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem layanan kesehatan di masa mendatang. Operasional puskesmas selama 24 jam pada libur Lebaran bisa menjadi prototipe untuk diterapkan di hari-hari besar lainnya atau saat situasi darurat. Dengan demikian, pemerintah dan pihak terkait dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan di bidang kesehatan. Secara keseluruhan, keberadaan puskesmas yang beroperasi selama 24 jam di Balikpapan selama libur Lebaran merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, perlu kerja sama yang baik antar pihak terkait dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ini akan menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi tantangan di masa depan.