Sumardi bercerita, para korban ini rencananya akan bersilaturahim ke rumah keluarga mereka di Batu. Berita mengenai tragedi longsor yang menimpa sebuah keluarga di Sidoarjo, yang mengakibatkan tujuh orang tewas, tentu mengundang keprihatinan mendalam. Peristiwa semacam ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengingatkan kita akan kerentanan hidup manusia terhadap bencana alam. Keluarga yang menjadi korban dikenal sebagai warga yang baik, sehingga kehilangan mereka bukan hanya dirasakan oleh anggota keluarga, tetapi juga oleh seluruh komunitas. Di sisi lain, peristiwa tragis ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan risiko bencana alam, terutama di daerah yang rawan longsor. Masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai mitigasi bencana, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil sebelum dan saat bencana terjadi. Ini adalah momentum untuk mendorong pemerintah dan lembaga terkait agar lebih serius dalam menangani masalah ini, termasuk melakukan pemetaan daerah rawan bencana dan menyediakan infrastruktur yang memadai. Kehilangan tujuh anggota keluarga dalam satu waktu pasti memberikan dampak psikologis yang sangat berat, baik bagi anggota keluarga yang tersisa maupun bagi tetangga mereka. Dukungan sosial dari komunitas sangat penting dalam situasi seperti ini. Masyarakat dapat berperan aktif dalam menyediakan bantuan, baik berupa dukungan emosional maupun material. Kebersamaan dan solidaritas dapat membantu mereka yang berduka dalam proses pemulihan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa warga setempat mengenang keluarga tersebut sebagai sosok yang baik dan peduli. Hal ini menunjukkan betapa berartinya peran individu dalam membangun jaringan sosial yang kuat. Ketika satu individu atau satu keluarga terpuruk dalam kesedihan, dukungan dari lingkungan sekitar menjadi penopang yang sangat dibutuhkan. Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap tetangga dan komunitas di sekitar kita. Selain itu, tragedi ini harus menjadi pendorong untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya proteksi lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terus menerus dapat memicu bencana alam seperti longsor. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan yang fokus pada pelestarian lingkungan dan penanaman kembali pohon-pohon yang berfungsi sebagai pelindung tanah. Pembangunan infrastruktur ramah lingkungan harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Dalam kesimpulannya, tragedi yang menimpa keluarga di Sidoarjo merupakan pengingat bagi kita semua tentang fragmen kehidupan manusia yang rapuh. Dalam menghadapi setiap bencana, solidaritas dan kepedulian antar sesama menjadi kunci untuk mengatasi beban berat yang ditinggalkan. Mari kita berupaya untuk tidak hanya memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak, tetapi juga aktif mencari solusi untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.