korban longsor di Pacet-Cangar telah dimakamkan bersamaan di tempat pemakaman umum Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo Berita tentang pemakaman lima korban longsor di Pacet-Cangar, Sukodono, Sidoarjo, menunjukkan dampak tragis dan berat dari bencana alam yang sering kali tidak terhindarkan. Longsor adalah salah satu fenomena alam yang dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, kerusakan lingkungan, dan kondisi tanah yang tidak stabil. Ketika bencana seperti ini terjadi, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh korban secara langsung, tetapi juga oleh seluruh komunitas yang kehilangan anggota keluarga, teman, dan tetangga mereka. Kehadiran ratusan warga yang mengantarkan pemakaman tersebut menggambarkan besarnya solidaritas sosial di tengah kesedihan yang mendalam. Saat bencana melanda, rasa kebersamaan menjadi lebih kuat dan komunitas bergerak untuk saling mendukung. Momen seperti ini menunjukkan bahwa warga memiliki empati dan ikatan yang kuat antar sesama, yang tentunya sangat penting dalam proses penyembuhan setelah mengalami tragedi. Di sisi lain, kejadian ini juga menjadi pengingat untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan upaya mitigasi bencana di wilayah-wilayah yang rawan longsor. Pemerintah dan pihak terkait perlu melakukan evaluasi dan penataan ulang dalam pengelolaan lahan, serta meningkatkan sistem peringatan dini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan juga sangat penting agar semuanya dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan. Selain itu, bencana seperti longsor sering kali mengungkapkan ketidakadilan sosial yang ada di masyarakat. Mereka yang tinggal di daerah rawan longsor sering kali merupakan masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses cukup baik terhadap infrastruktur yang memadai atau tempat tinggal yang aman. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memperhatikan aspek kesejahteraan sosial dalam upaya pencegahan bencana. Dari berita ini, kita juga dapat merasakan betapa berharganya nyawa manusia. Kehilangan lima orang dalam satu kejadian adalah sebuah tragedi yang seharusnya memicu renungan dalam masyarakat. Setiap nyawa memiliki cerita dan harapan. Oleh karena itu, sebagai individu dan sebagai bagian dari komunitas, mari kita terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan dan lingkungan kita agar bencana yang sama dapat dihindari di masa mendatang. Secara keseluruhan, pemakaman ini bukan hanya sebuah proses ritual yang mengantar pergi para korban, tetapi juga sebuah momen refleksi untuk komunitas dan pihak-pihak berwenang. Dalam menghadapi bencana, solidaritas, kesadaran akan risiko, dan upaya bersama untuk mengurangi dampak bencana sangatlah penting. Semoga kejadian ini menjadi titik tolak untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.