Kepada POS-KUPANG.COM, Romo Marsel mengatakan Mgr Petrus Turang merupakan seorang bapa yang sangat dekat dengan mereka. Saya tidak memiliki akses langsung ke berita tertentu, termasuk artikel dari Pos-kupang.com. Namun, saya dapat memberikan tanggapan umum terkait topik tersebut berdasarkan informasi yang mungkin relevan dan umum tentang gereja, peran uskup, dan dampak kepergian seorang tokoh agama. Kepergian Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang tentu menjadi kehilangan yang mendalam bagi banyak orang, khususnya umat Katolik di Dekenat Malaka dan sekitarnya. Uskup merupakan pemimpin spiritual yang tidak hanya bertugas memimpin liturgi, tetapi juga berfungsi sebagai penggembala yang memberikan bimbingan kepada jemaatnya. Kehadiran seorang uskup sering kali menjadi pemersatu bagi komunitas iman, dan kepergian beliau bisa menimbulkan kesedihan yang mendalam dan kekosongan yang sulit diisi. Dukungan dari imam-imam di Dekenat Malaka yang turut berduka cita menunjukkan bahwa Mgr. Petrus Turang memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk semangat dan pelayanan di komunitas tersebut. Ini mencerminkan hubungan yang kuat antara pemimpin gereja dan para pelayan di lapangan, di mana setiap individu memainkan peran penting dalam membangun komunitas yang harmonis. Kesedihan yang dirasakan tidak hanya menyentuh hati individu, tetapi juga menciptakan rasa solidaritas di antara para pastor dan jemaat. Kehilangan seorang uskup juga menjadi momen refleksi bagi komunitas untuk merenungkan warisan dan ajaran yang telah beliau tinggalkan. Mgr. Petrus Turang mungkin telah memberikan banyak kontribusi dalam hal pengembangan iman, pendidikan, dan pelayanan sosial, sehingga penting bagi umat untuk meneruskan nilai-nilai yang beliau tanamkan. Ini juga bisa menjadi kesempatan bagi para imam dan jemaat untuk memperkuat komitmen mereka terhadap misi gereja dalam melayani masyarakat. Sebagai seorang pemimpin gereja, uskup biasanya juga terlibat dalam berbagai upaya dialog antaragama, pembinaan sosial, dan perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan. Warisan semacam ini dapat menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan penuh kasih. Dengan berduka cita, komunitas diharapkan dapat bersatu dan memanfaatkan momen ini untuk membangkitkan semangat pelayanannya, menjaga kesinambungan ajaran Kristus dan nilai-nilai kasihnya. Tidak ketinggalan, momen berkabung ini juga memberikan kesempatan bagi umat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani proses berkabung dengan cara yang sehat. Melalui doa dan kenangan tentang kontribusi Mgr. Petrus Turang, umat dapat menemukan penghiburan dan kekuatan untuk terus melanjutkan perjalanan iman mereka. Inilah saat yang tepat untuk saling mendukung dan menunjukkan kepedulian satu sama lain dalam menghadapi kehilangan ini. Secara keseluruhan, berita mengenai kepergian Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang mencerminkan pentingnya peran seorang pemimpin dalam komunitas agama dan dampak emosional yang ditimbulkan oleh hilangnya sosok penggembala. Dalam masa berduka ini, diharapkan umat Katolik, khususnya di Dekenat Malaka, dapat menemukan kekuatan dalam komunitas mereka dan melanjutkan warisan iman yang telah dibangun oleh beliau.