Jenazah Mgr. Petrus Turang diterima secara resmi oleh Para Natoni dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, dalam sebuah prosesi khidmat. Berita mengenai jenazah Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang yang disambut umat dengan haru di Gereja Katedral Kupang mencerminkan betapa besar pengaruh sosok beliau dalam masyarakat, khususnya di kalangan umat Katolik di Nusa Tenggara Timur. Mgr. Turang adalah seorang tokoh yang tidak hanya diakui karena jabatannya sebagai uskup, tetapi juga karena dedikasi dan pengabdiannya kepada komunitas. Kehilangan seorang pemimpin spiritual seperti beliau tentu meninggalkan ruang kosong yang sulit diisi. Panjang perjalanan hidup Mgr. Petrus Turang mencerminkan komitmennya dalam merangkul umat dan memfasilitasi pengembangan iman di daerah tersebut. Selama masa kepemimpinannya, ia diakui telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan. Melihat umat yang datang memberikan penghormatan terakhir dengan penuh haru menunjukkan betapa dalamnya rasa cinta dan penghormatan mereka kepada beliau. Hal ini adalah indikasi bahwa Mgr. Turang tidak hanya dikenang sebagai pemimpin gereja, tetapi juga sebagai sosok yang kental dengan nilai-nilai kemanusiaan. Penghormatan yang diberikan oleh umat di Gereja Katedral Kupang juga memberikan gambaran tentang solidaritas masyarakat dalam menghadapi kehilangan. Dalam sebuah komunitas, juga di tengah berbagai tantangan yang ada, adanya sosok pemimpin yang bisa mempersatukan umat adalah sebuah anugerah. Proses perpisahan ini bisa menjadi momen refleksi bagi generasi penerus untuk meneruskan warisan nilai dan pemikiran yang ditanamkan oleh Mgr. Turang. Hal lain yang patut diperhatikan adalah bagaimana peran media dalam mengangkat berita-berita semacam ini. Berita mengenai meninggalnya tokoh agama dan dampaknya bagi masyarakat perlu disajikan tidak hanya sebagai informasi, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada jasa-jasa yang telah ditorehkan. Melalui media, cerita-cerita inspiratif seperti ini bisa menggugah semangat dan membawa pesan positif bagi banyak orang. Terakhir, momen seperti ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk menghargai dan mengenang nilai-nilai kebajikan yang diajarkan oleh para pemimpin spiritual kita. Kehilangan Mgr. Petrus Turang adalah momen yang mengajak semua pihak untuk lebih bersatu dan melanjutkan usaha-usaha kebaikan yang telah beliau tunjukkan. Ini adalah kesempatan untuk menjalin kembali komitmen akan kerja sama dan saling menghargai di antara semua lapisan masyarakat, dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis.