Ribuan pengunjung, baik domestik maupun internasional, memadati IKN Kalimantan Timur selama libur Lebaran 2025. Kunjungan mencapai 64.000 orang. Berita yang menyebutkan bahwa 64 ribu orang mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN) baru saat libur Lebaran adalah sebuah tanda positif bagi perkembangan calon pusat pemerintahan di Indonesia. Angka pengunjung yang cukup signifikan ini menunjukkan bahwa proyek IKN tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan asing. Hal ini bisa dianggap sebagai awal yang baik dalam mempromosikan IKN sebagai destinasi yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat administratif, tetapi juga sebagai kawasan yang memiliki daya tarik wisata yang unik. Kunjungan sebesar itu menunjukkan adanya ketertarikan publik terhadap IKN, yang merupakan proyek ambisius pemerintah Indonesia dalam memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Nusantara. Aktivitas ini tidak hanya bisa memberikan konektivitas yang lebih baik antar daerah, tetapi juga mendistribusikan pembangunan secara lebih merata. Kehadiran turis asing dalam konteks ini juga bisa dilihat sebagai sinyal bahwa IKN memiliki daya tarik potensial di mata dunia, yang dapat berkontribusi pada citra positif Indonesia di panggung internasional. Namun, kunjungan yang tinggi juga datang dengan tantangannya sendiri. Infrastuktur yang ada di IKN, mulai dari fasilitas publik hingga akses transportasi, perlu terus dikembangkan dan diperbaiki agar bisa memenuhi kebutuhan pengunjung yang terus meningkat. Jika pengelolaan kunjungan tidak dilakukan dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan berbagai permasalahan, seperti kepadatan, kerusakan lingkungan, dan ketidakpuasan bagi pengunjung. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempersiapkan dan merencanakan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Sisi positif lainnya dari tingginya jumlah kunjungan ini adalah dapat meningkatkan ekonomi lokal. Dengan banyaknya pengunjung, peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk memasarkan produk dan layanan mereka juga terbuka lebar. Ini tentu bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan daerah. Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja sama dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi lokal di sekitar IKN. Dalam konteks yang lebih luas, berita ini juga dapat menjadi pendorong untuk promosi lebih lanjut mengenai keberadaan IKN dan daya tarik yang ditawarkannya. Aktivitas promosi yang terencana dan berkelanjutan akan sangat penting untuk menjaga momentum ini dan memastikan bahwa minat terhadap IKN tidak hanya bersifat sementara. Di samping itu, event-event tertentu bisa diselenggarakan untuk menggugah minat lebih banyak orang untuk mengunjungi IKN. Secara keseluruhan, keberhasilan menarik 64 ribu pengunjung dalam periode libur yang singkat menunjukkan potensi besar dari IKN dalam konteks pariwisata dan pembangunan ekonomi. Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak bisa diabaikan, dan langkah-langkah strategis harus diambil untuk memastikan bahwa pengembangan IKN berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ini adalah momen krusial untuk Indonesia dalam menciptakan IKN yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat pertumbuhan dan kemakmuran bagi semua kalangan.