Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menuturkan terdapat dua titik Sekolah Rakyat di Magelang yang tengah dipersiapkan yakni di Antasena dan Tegalrejo. Berita mengenai upaya Kemensos untuk menghadirkan dua Sekolah Rakyat di Magelang merupakan sebuah langkah positif yang patut diapresiasi. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, kehadiran Sekolah Rakyat dapat menjadi alternatif yang sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang mungkin kurang mendapatkan akses pendidikan formal yang memadai. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi warga untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Salah satu tujuan dari pendirian Sekolah Rakyat adalah untuk mengoptimalkan aset yang ada di masyarakat. Dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, baik manusia maupun material, pemerintah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif. Selain itu, pendidikan yang disediakan di Sekolah Rakyat biasanya bersifat lebih praktis dan langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing masyarakat setempat. Selain memberikan akses pendidikan, Sekolah Rakyat juga berpotensi menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. Dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat diajarkan tidak hanya pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan yang dapat membantu mereka dalam berwirausaha atau berkontribusi pada perekonomian lokal. Ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk menciptakan peluang kerja dan mengurangi angka pengangguran, khususnya di daerah-daerah yang secara ekonomi masih tertinggal. Namun, pelaksanaan program ini harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kualitas pengajaran dan keberlanjutan program. Tidak cukup hanya mendirikan sekolah, tetapi juga harus ada kurikulum yang tepat, tenaga pengajar yang berkualitas, serta dukungan keuangan yang memadai untuk menjaga operasional Sekolah Rakyat. Selain itu, perlu ada evaluasi berkala untuk memastikan bahwa program ini benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah bagaimana menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Sekolah Rakyat. Masyarakat mungkin sudah memiliki pandangan tertentu mengenai pendidikan formal, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat untuk menjelaskan manfaat dan keunggulan dari pendidikan non-formal ini. Keterlibatan aktif dari tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan setempat juga diperlukan agar warga merasa memiliki dan berpartisipasi dalam program ini. Dalam skala yang lebih luas, keberadaan Sekolah Rakyat di Magelang dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik, diharapkan program ini dapat ditiru dan diadopsi di berbagai wilayah lain, terutama di daerah yang masih minim fasilitas pendidikan. Secara keseluruhan, inisiatif Kemensos untuk mendirikan Sekolah Rakyat di Magelang adalah langkah yang menjanjikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberdayakan masyarakat. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, program ini berpotensi membawa dampak yang signifikan terhadap perubahan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. Masyarakat, pemerintah, dan semua pihak terkait harus bekerjasama untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan dari upaya ini.