Turap Sungai Jebol Sebabkan Bontang Terendam Air, Sistem Pengendali Banjir Dipertanyakan

7 April, 2025
7


Loading...
Banjir hebat yang melanda Kota Bontang, Minggu (6/4/2025), menyingkap persoalan serius di sistem pengendalian air
Berita mengenai turap sungai yang jebol dan mengakibatkan Bontang terendam air mencerminkan masalah serius terkait infrastruktur kota yang sejatinya harusnya mampu mengendalikan banjir. Kejadian ini jelas menunjukkan bahwa meskipun ada sistem pengelolaan risiko banjir yang diterapkan, keefektifan dan ketahanannya masih perlu dipertanyakan. Dalam situasi perubahan iklim yang semakin ekstrem, sistem ini seharusnya lebih adaptif dan responsif terhadap cuaca yang tidak terduga. Salah satu faktor utama yang mungkin menyebabkan turap sungai jebol adalah kurangnya perawatan dan pemeliharaan infrastruktur yang ada. Seringkali, perhatian dan anggaran lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur baru daripada pada perawatan dan peningkatan infrastruktur yang sudah ada. Jika masyarakat dan pemerintah tidak mengedepankan pemeliharaan yang rutin dan menyeluruh, risiko kerusakan akan terus meningkat, menciptakan masalah yang lebih besar di masa depan. Selain itu, penting untuk berpikir tentang aspek perencanaan kota secara keseluruhan. Pembangunan yang tidak terencana dengan baik, seperti pemukiman di daerah rawan banjir, bisa memperparah dampak dari kelebihan curah hujan. Dengan meningkatnya populasi dan urbanisasi, ada kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam setiap rencana pengembangan infrastruktur. Hal ini mencakup pembuatan zona resapan air dan perlunya ruang terbuka hijau yang dapat menyerap air hujan. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan juga menjadi kunci dalam mencegah masalah serupa terjadi berulang kali. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan sistem drainase dapat membantu masyarakat lebih sadar akan perlunya melaporkan jika ada kerusakan atau masalah dalam infrastruktur. Pemerintah juga perlu lebih responsif terhadap laporan masyarakat dan menjalin komunikasi yang baik agar solusi dapat ditemukan lebih cepat. Di sisi lain, tragedi ini juga bisa menjadi peluang untuk meningkatkan sadar baca terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan dan pemantauan infrastruktur, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, edukasi mengenai potensi bahaya banjir dan langkah-langkah yang bisa diambil saat terjadi banjir pun sangat penting untuk dikembangkan. Akhirnya, di masa depan, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian banjir yang ada, serta implementasi teknologi baru yang dapat membantu dalam memprediksi dan mengatasi banjir lebih efektif. Investasi dalam penelitian dan pengembangan harus menjadi prioritas, guna menemukan solusi inovatif. Langkah-langkah ini tidak hanya akan mencegah banjir tetapi juga menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Dengan demikian, insiden ini jangan hanya dilihat sebagai masalah, tetapi sebagai panggilan untuk bertindak dan perbaikan jangka panjang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment