Ketua Posko Angkutan Lebaran (Angleb) Pelabuhan Gresik, Devry Andey mengatakan, situasi arus mudik dan arus balik terpantau aman dan lancar. Berita mengenai puncak arus balik pemudik dari Pulau Bawean yang sudah menyeberang kembali di Pelabuhan Gresik menunjukkan dinamika dan mobilitas masyarakat Indonesia, khususnya menjelang akhir periode libur panjang. Setiap tahun, arus balik pemudik selalu menjadi fenomena yang menarik, tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, 2.234 pemudik yang terdata menunjukkan bahwa meskipun beberapa di antara mereka mungkin belum kembali ke daerah asal atau memilih untuk tinggal lebih lama, namun angka tersebut mencerminkan antusiasme masyarakat untuk kembali ke tempat kerja atau aktivitas sehari-hari. Positifnya, peningkatan jumlah pemudik yang kembali dapat menandakan bahwa situasi transportasi di wilayah tersebut sudah terkendali dan masyarakat merasa nyaman untuk melakukan perjalanan. Kondisi sistem transportasi publik yang baik menjadi faktor utama dalam kelancaran arus balik pemudik. Hal ini menunjukkan bahwa pelabuhan dan pihak terkait di Gresik telah melakukan persiapan yang matang agar proses penyeberangan berjalan lancar, sehingga para pemudik dapat kembali dengan aman dan tepat waktu. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa dengan peningkatan jumlah pemudik, tantangan dalam hal pengaturan dan keamanan transportasi juga meningkat. Pihak berwenang perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kondisi di pelabuhan tidak hanya aman tetapi juga nyaman bagi semua pemudik. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari petugas kesehatan hingga petugas keamanan, sangat penting untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang baik, terutama setelah masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19. Aspek sosial dari arus balik ini juga cukup menarik untuk dicermati. Proses kepulangan pemudik bisa menciptakan interaksi sosial yang kaya, dengan para pemudik membawa cerita, pengalaman, dan mungkin juga oleh-oleh dari perjalanan mereka. Hal ini berkontribusi pada ikatan antar keluarga dan komunitas yang semakin kuat. Selain itu, arus balik pemudik ini juga sering kali membawa dampak positif bagi perekonomian lokal, di mana para pemudik yang kembali dapat memberikan kontribusi ekonomi di daerah asal mereka. Dengan segala hal positif yang bisa diambil dari berita ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan yang muncul akibat tingginya mobilitas manusia. Implementasi protokol kesehatan harus tetap menjadi perhatian utama, mengingat situasi kesehatan global yang masih dinamis. Kesadaran dan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dapat membantu meminimalisir risiko penyebaran penyakit. Dengan demikian, berita seperti ini bukan sekadar informasi angka, tetapi juga mencerminkan kehidupan sosial dan dinamika masyarakat Indonesia yang terus bergerak. Kesadaran tentang pentingnya persiapan, pelaksanaan yang baik, serta perhatian terhadap kesehatan dan keamanan dapat menjadi pelajaran untuk tahun-tahun mendatang, terutama dalam menghadapi arus mudik dan arus balik seperti ini. Semoga setiap tahun, proses ini semakin baik dan memberikan pengalaman yang positif bagi seluruh masyarakat.