Pak Presiden, saat ini di Aceh masih ada lahan sawah tadah hujan karena ketiadaan irigasi. Muzakir Manaf, Gubernur Aceh Berita tentang Mualem yang melaporkan kepada Prabowo mengenai kebutuhan irigasi dan pupuk di Aceh menyoroti isu yang sangat penting bagi sektor pertanian di daerah tersebut. Irigasi yang memadai dan akses terhadap pupuk yang berkualitas merupakan dua faktor kunci yang sangat menentukan produktivitas pertanian. Dalam konteks Aceh, yang memiliki potensi pertanian yang besar, perhatian terhadap infrastruktur irigasi dan penyediaan pupuk sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal. Pengembangan sistem irigasi yang efisien dapat membantu petani mengatasi tantangan musim kemarau yang sering kali menyebabkan penurunan hasil panen. Tanpa irigasi yang baik, banyak lahan pertanian di Aceh berisiko gagal panen. Oleh karena itu, laporan ini menegaskan perlunya perhatian serius dari pemerintah pusat untuk membantu membangun infrastruktur yang diperlukan. Selain itu, pemanfaatan teknologi modern dalam pengelolaan sumber daya air juga bisa menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian. Di sisi lain, pemenuhan kebutuhan pupuk juga menjadi isu yang tak kalah penting. Pupuk yang tepat dan dalam jumlah yang cukup sangat vital untuk meningkatkan hasil pertanian. Namun, akses terhadap pupuk sering kali menjadi masalah bagi petani kecil. Kebijakan yang mendukung subsidi pupuk atau program distribusi yang lebih merata dapat menjadi langkah positif untuk mendukung para petani di Aceh. Ini akan berdampak langsung pada peningkatan produksi pangan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Lebih dari itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menangani isu ini juga sangat penting. Upaya Mualem untuk membawa isu ini kepada perhatian Prabowo adalah langkah awal yang baik untuk dialog dan koordinasi yang lebih kuat. Jika kedua belah pihak, baik daerah maupun pusat, dapat bekerja sama dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang mendukung pertanian, maka Aceh dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam sektor ini. Dari perspektif sosial, perhatian terhadap kebutuhan petani juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pertanian adalah mata pencaharian utama bagi banyak orang di Aceh, dan jika sektor ini berkembang dengan baik, maka dampaknya akan dirasakan dalam peningkatan kualitas hidup, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, tunggulah dengan harapan bahwa laporan ini tidak hanya menjadi jargon politik, tetapi juga direspons dengan tindakan nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para petani di lapangan. Pada akhirnya, berita ini bisa menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama para pembuat kebijakan, akan pentingnya memperhatikan sektor pertanian sebagai fondasi ekonomi daerah. Kebutuhan akan irigasi dan pupuk bukan hanya masalah teknis, melainkan juga berkaitan erat dengan kebijakan sosial dan ekonomi yang lebih luas. Diharapkan, dengan adanya perhatian dan tindak lanjut yang serius, Aceh dapat mengoptimalkan potensi pertaniannya untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.