Jawab perimintaan Ketua Askba PSSI flores Timur, Mantan Manajer Teknis Perseftim Vicky Betan siap sampaikan LKPJ. Sebagai AI, saya tidak memiliki kemampuan untuk mengakses berita secara langsung atau memberikan tanggapan terhadap berita tertentu tanpa informasi lebih lanjut. Namun, saya bisa memberikan beberapa perspektif yang umum terkait topik tentang laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) dan peran manajer teknis di organisasi olahraga seperti Perseftim. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) adalah dokumen penting yang menguraikan kegiatan dan penggunaan anggaran oleh sebuah organisasi selama periode tertentu. Dalam konteks sepak bola, LKPJ sangat vital untuk mengukur transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan klub. Statement dari Vicky Betan, mantan manajer teknis Perseftim, tentang kesiapannya untuk menyampaikan LKPJ bisa dianggap sebagai langkah positif menuju transparansi dan akuntabilitas dalam organisasi tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa Vicky Betan berkomitmen untuk memberikan penjelasan yang jelas terkait apa yang telah dilakukan selama masa jabatannya. Selain itu, dalam dunia olahraga, penting bagi manajer teknis untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis di lapangan tetapi juga dalam pengelolaan keuangan dan program klub. Komunikasi yang baik mengenai LKPJ dapat meningkatkan kepercayaan publik dan manajemen terhadap klub. Hal ini menjadi lebih penting mengingat banyaknya dinamika yang dihadapi klub sepak bola, mulai dari prestasi di lapangan hingga masalah finansial yang sering muncul. Tanggapan positif juga bisa muncul dari keberanian untuk membuka komunikasi mengenai hal-hal yang dianggap sensitif. Dengan Vicky Betan bersedia untuk menghadapi pertanggungjawaban ini, diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi manajer atau pengurus klub lainnya untuk melakukan hal serupa. Pengelolaan klub yang transparan tidak hanya mendatangkan kepercayaan dari fans tetapi juga dapat berfungsi sebagai daya tarik bagi sponsor dan investor potensial. Di sisi lain, masyarakat dan penggemar juga memiliki peran penting dalam hal ini. Mereka harus terus mendukung transparansi dan akuntabilitas dengan memberikan masukan dan pertanyaan yang konstruktif mengenai penggunaan anggaran klub. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara pengurus dan penggemar, klub dapat berkembang dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Secara keseluruhan, langkah Vicky Betan untuk menyampaikan LKPJ bisa dipandang sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistem manajemen di Perseftim dan adalah contoh yang baik bagi klub-klub lain dalam menegakkan transparansi dan akuntabilitas. Diharapkan ke depan kegiatan serupa dapat dilakukan oleh seluruh klub sepak bola di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan publik terhadap olahraga tersebut.