Kunjungan para pejabat Aceh Tenggara ke Kantor Harian Serambi Indonesia di Jalan Nasional Banda Aceh - Medan Km 4.5, Desa Meunasah Manyang Pagar Berita tentang Bupati dan Ketua DPRK Aceh Tenggara meminta dukungan Kapolda untuk memberantas narkoba menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan yang sudah menjadi masalah nasional ini. Narkoba merupakan isu yang kompleks dan memerlukan kerjasama berbagai elemen, baik dari pemerintah, aparat hukum, maupun masyarakat. Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa pejabat daerah menyadari betapa mendesaknya kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat, terutama bagi generasi muda. Dukungan dari aparat kepolisian, khususnya Kapolda, sangat penting dalam konteks ini. Dengan adanya dukungan dari kepolisian, tindakan penegakan hukum bisa lebih efektif dan terkoordinasi. Selama ini, banyak pihak yang menganggap bahwa penanganan narkoba hanya menjadi tanggung jawab polisi semata. Namun, upaya memberantas narkoba harus diintegrasikan dengan program-program pencegahan serta rehabilitasi bagi pengguna, sehingga pendekatan yang diambil menjadi lebih holistik. Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam upaya ini. Kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba perlu ditingkatkan, dan mereka harus diberdayakan untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar. Program-program edukasi dan sosialisasi yang melibatkan sekolah, organisasi pemuda, dan tokoh masyarakat dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menyebarluaskan informasi dengan cara yang lebih mendalam. Di sisi lain, upaya pemberantasan narkoba tidak lepas dari tantangan yang ada. Jaringan peredaran narkoba seringkali sangat kuat dan terorganisir. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan harus mencakup penggalangan intelijen yang kuat serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola peredaran narkoba. Kerjasama antara daerah, provinsi, hingga tingkat nasional harus terjalin dengan baik agar langkah-langkah yang diambil tidak berjalan sendiri-sendiri. Dari sudut pandang sosial, keberhasilan pemberantasan narkoba juga akan berpengaruh positif terhadap kualitas hidup masyarakat. Keluarga-keluarga yang terdampak oleh penyalahgunaan narkoba dapat memperoleh dukungan yang lebih baik, baik dari segi rehabilitasi maupun reintegrasi sosial. Ini berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat secara keseluruhan. Namun, harapan akan keberhasilan pemberantasan narkoba perlu diimbangi dengan komitmen yang kuat dari seluruh pihak. Pemda, bersama-sama dengan aparat kepolisian dan masyarakat, perlu bersinergi dalam menyusun rencana aksi nyata. Dengan dukungan yang kuat dan strategi yang terarah, bukan tidak mungkin daerah seperti Aceh Tenggara dapat menjadi contoh dalam upaya menanggulangi masalah narkoba yang kian meresahkan. Kesimpulannya, langkah Bupati dan Ketua DPRK Aceh Tenggara untuk meminta dukungan Kapolda dalam memberantas narkoba adalah inisiatif yang patut diapresiasi. Masalah narkoba memang memerlukan perhatian serius dan dukungan bersama dari semua sektor. Semoga kerjasama ini dapat membawa dampak positif dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dari narkoba bagi masyarakat Aceh Tenggara.