Edi Kamtono menerima surat dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) TPA) di Jalan Kebangkitan Nasional, Rabu 9 April 2025. Berita mengenai permintaan agar Wali Kota Pontianak, Edi, menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Kebangkitan Batulayang akibat ketidaksesuaian standar memang membawa perhatian besar bagi masyarakat. Situasi ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengelola limbah dan lingkungan, yang merupakan isu krusial terutama di pusat-pusat perkotaan yang sedang berkembang. Pertama-tama, penting untuk mencermati bahwa pengelolaan sampah adalah salah satu aspek pengembangan kota yang paling vital. TPA yang tidak sesuai standar tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat melalui pencemaran udara dan tanah, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem lokal. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas pengelolaan limbah mematuhi regulasi yang ada untuk melindungi lingkungan dan kesehatan warganya. Selanjutnya, penutupan TPA ini bisa menjadi sinyal positif bahwa pemkot lebih proaktif dalam menangani masalah lingkungan. Namun, langkah tersebut harus diiringi dengan perencanaan matang untuk mencari alternatif yang lebih baik bagi pengelolaan sampah. Penutupan tanpa solusi pengganti hanya akan memindahkan masalah ke tempat lain, dan masyarakat berhak mendapatkan solusi yang tidak hanya efektif secara jangka pendek tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Pemerintah perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari warga, pegiat lingkungan, hingga sektor swasta, dalam merumuskan solusi yang tepat. Edukasi tentang pengurangan sampah di tingkat masyarakat juga sangat penting. Jika masyarakat memahami pentingnya meminimalisir sampah dan mengelola limbah secara bijak, maka beban di TPA bisa berkurang secara signifikan. Terakhir, berita ini juga menyoroti perlunya perhatian lebih dari pemerintah pusat terhadap isu-isu lingkungan yang dihadapi oleh daerah-daerah. Insentif dan dukungan teknis dalam pengelolaan limbah dapat membantu semua kota, tidak hanya Pontianak, untuk lebih baik dalam mengatasi masalah yang kompleks ini. Dengan kerjasama yang baik di berbagai level, kita dapat berharap untuk mencapai solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, isu ini bukan hanya tentang menutup satu TPA, tetapi tentang menggerakkan paradigma baru dalam pengelolaan sampah dan penerapan kebijakan yang lebih berpihak kepada lingkungan. Diperlukan komitmen nyata dan tindakan cepat agar kita semua dapat hidup dalam lingkungan yang lebih baik dan sehat.