Bejat, Ini Motif Dukun Cabul di Mojokerto Pemerkosa Anak

25 April, 2025
4


Loading...
Sudah ada 3 korban perkosaan Elyas Yasak alias Pakde (50), dukun cabul asal Mojokerto. Elyas menyetubuhi para korban karena bernafsu melihat anak-anak.
Berita mengenai tindakan seorang dukun cabul di Mojokerto yang memerkosa anak adalah salah satu contoh tragis dari perilaku menyimpang dalam masyarakat. Kasus ini tidak hanya menunjukkan adanya kejahatan seksual yang melibatkan anak-anak, tetapi juga menggambarkan betapa bahayanya penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan. Dukun, sebagai figur yang seharusnya memiliki integritas dan memperlakukan orang lain dengan baik, justru menggunakan kedudukannya untuk melakukan tindakan yang sangat merugikan. Tindakan pemerkosaan terhadap anak merupakan pelanggaran serius yang tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga psikologis bagi korban. Anak-anak seharusnya dilindungi dan dijaga dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi. Lepas dari konteks kepercayaan kepada dukun, sudah sepatutnya masyarakat lebih kritis dan berani melaporkan tindakan mencurigakan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak. Keberanian untuk melaporkan dapat menjadi langkah awal untuk melindungi anak dan mencegah kejahatan serupa terjadi lagi. Lebih jauh, kasus seperti ini juga menyoroti pentingnya pendidikan tentang seksualitas dan perlindungan anak di kalangan masyarakat. Kesadaran akan hak-hak anak dan pentingnya menjaga keselamatan mereka dari predator seksual perlu menjadi fokus dalam pendidikan formal dan informal. Dengan meningkatkan pengetahuan tentang risiko dan bahaya, diharapkan akan muncul generasi yang lebih peka terhadap situasi berbahaya dan lebih mampu melindungi diri mereka sendiri. Selain itu, peran pemerintah dan lembaga terkait sangat penting untuk menangani kasus-kasus seperti ini. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan seksual, terutama kepada anak-anak, harus menjadi prioritas. Ini tidak hanya memberi keadilan bagi korban, tetapi juga memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Selain itu, dukungan psikologis kepada korban juga harus diperhatikan agar mereka dapat pulih dari trauma yang dialami dan kembali berfungsi dalam masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga diharapkan untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Saling mengetuk pintu hati untuk melindungi anak-anak, memberikan pendidikan yang tepat, serta menciptakan lingkungan berbelah bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut adalah tanggung jawab bersama. Tindakan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga sangat penting untuk mencegah kejahatan seksual yang dapat menghancurkan masa depan anak-anak. Akhirnya, mari kita semua berkomitmen untuk menjaga dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kejahatan, termasuk tindak pemerkosaan. Setiap anak berhak untuk hidup dalam lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan bebas dari ancaman. Melalui upaya bersama, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment