Tercatat juga, 80 persen ASN di Gorontalo sudah berpendidikan S1 (sarjana), hal ini membuka peluang besar untuk pengembangan kapasitas ASN. Berita mengenai 70 persen pegawai negeri sipil (ASN) di Gorontalo yang merupakan perempuan adalah sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Dalam banyak konteks, keberadaan perempuan dalam posisi pemerintahan mencerminkan kemajuan menuju kesetaraan gender. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Keberadaan proporsi yang tinggi dari ASN perempuan di Gorontalo dapat dilihat sebagai indikasi bahwa masyarakat di daerah tersebut telah mulai membuka kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkontribusi dalam sektor publik. Ini adalah langkah positif menuju inklusivitas di mana perempuan tidak hanya dilihat sebagai pendukung, tetapi sebagai pemimpin dan pengambil keputusan yang berpengaruh. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemberdayaan perempuan di semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pemerintahan. Namun, walaupun jumlah ASN perempuan yang tinggi merupakan prestasi, tantangan tetap ada. Penting untuk memastikan bahwa perempuan dalam posisi tersebut tidak hanya mengisi kuota, tetapi juga memiliki kekuasaan dan pengaruh nyata dalam proses pembuatan kebijakan. Kualitas kepemimpinan perempuan dalam ASN perlu terus didorong agar dapat berkontribusi secara optimal, bukan hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi kemampuan dan integritas. Dari sudut pandang sosial, proporsi ASN perempuan yang tinggi juga dapat berfungsi sebagai inspirasi bagi generasi muda, terutama perempuan, bahwa mereka memiliki peluang untuk berkarir di sektor publik. Ini dapat membuka pikiran dan mendorong lebih banyak perempuan untuk mengejar pendidikan dan karir di bidang yang mungkin sebelumnya dianggap didominasi oleh laki-laki. Namun, dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat juga sangat penting. Kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, serta perlindungan terhadap perempuan di tempat kerja menjadi sangat penting. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ASN perempuan di Gorontalo, sekaligus mendorong mereka untuk tampil lebih baik dan berkontribusi secara signifikan. Secara keseluruhan, berita mengenai perempuan yang mendominasi ASN di Gorontalo merupakan sinyal positif. Namun, tantangan dalam pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya manusia harus tetap menjadi perhatian agar cita-cita kesetaraan gender dalam bidang pemerintahan dapat terwujud dengan baik. Applaud untuk Gorontalo yang telah menunjukkan langkah maju, namun perjalanan untuk memastikan semua potensi perempuan dapat terjamah dengan baik masih panjang.