Alek Komarudin (72) tewas mengenaskan di rumahnya sendiri. Dia dibunuh dua pria, yang telah lama menaruh dendam padanya. Saya merasa sangat sedih dan terkejut ketika mendengar berita tentang kematian Kakek Alek yang disebabkan oleh 2 musuhnya dengan menggunakan kata-kata 'Ieu Aing' sebagai pengantar. Tindakan tersebut sungguh biadab dan tidak manusiawi. Kematian seseorang seharusnya tidak pernah bisa diterima dengan cara apapun, apalagi hanya karena pertikaian sepele seperti ini. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh 2 musuh Kakek Alek menunjukkan betapa tidak adanya empati dan rasa kemanusiaan pada diri mereka. Bahkan, menggunakan kata-kata sebagai pengantar kematian menunjukkan betapa rendahnya mereka dalam merespek kemanusiaan dan kehidupan orang lain. Patut dipertanyakan, sejauh mana sebuah pertikaian atau konflik seharusnya ditangani dengan kekerasan dan menimbulkan korban jiwa. Saya berharap tindakan kekerasan semacam ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Kekerasan tidak akan pernah membawa solusi yang baik dalam menyelesaikan konflik atau pertikaian. Sebagai masyarakat, kita seharusnya bisa menyelesaikan perbedaan pendapat atau konflik dengan cara yang lebih bijaksana dan damai tanpa harus membawa dampak yang merugikan pihak lain. Pihak berwajib seharusnya turun tangan dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku kekerasan ini, agar memberikan efek jera kepada masyarakat bahwa tindakan kekerasan tidak akan pernah dibenarkan. Pendidikan tentang pentingnya menghargai kehidupan dan menyelesaikan konflik dengan cara damai juga seharusnya ditingkatkan, demi mencegah terulangnya kejadian seperti ini di masa depan. Kematian Kakek Alek yang disebabkan oleh pertikaian sepele semestinya memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Kita semua harus mampu mengendalikan emosi dan menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara yang lebih dewasa dan bijaksana. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dan semoga keluarga Kakek Alek diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.