Loading...
Luas lahan sawah di Kota Cirebon menyusut drastis dari 173,21 hektar pada 2019 menjadi 93,6 hektar pada 2024. Dua penyebabnya terungkap.
Berita mengenai menyusutnya lahan sawah di Kota Cirebon merupakan sebuah isu yang sangat penting dan perlu perhatian serius. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada produksi pangan lokal, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap ekonomi, budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Penyusutan lahan pertanian sering kali disebabkan oleh beragam faktor, seperti urbanisasi, konversi lahan untuk pembangunan infrastruktur, dan perubahan iklim.
Urbanisasi adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan berkurangnya lahan sawah di daerah perkotaan seperti Cirebon. Pertumbuhan populasi yang pesat mengarah pada permintaan akan perumahan, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Seringkali, lahan pertanian yang subur dipilih sebagai sasaran pembangunan, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap ketahanan pangan. Di kota-kota besar, ketersediaan lahan pertanian semakin berkurang, bahkan menjadi ancaman terhadap keberlangsungan sektor pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian banyak warga.
Dari perspektif ekonomi, berkurangnya lahan sawah berpotensi menyebabkan kenaikan harga pangan. Ketika lahan produktif berkurang, pasokan beras dan hasil pertanian lainnya akan menurun, dan ini dapat memengaruhi harga di pasaran. Dampaknya terasa tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi konsumen di seluruh lapisan masyarakat. Kenaikan harga pangan dapat memperburuk kondisi perekonomian masyarakat, terutama bagi kelompok yang rentan.
Budaya juga akan terkena dampak akibat penyusutan lahan sawah. Pertanian bukan hanya sekadar sektor ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat. Tradisi dan kearifan lokal yang berkaitan dengan pertanian dapat hilang seiring berkurangnya lahan pertanian. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana generasi mendatang akan mempertahankan tradisi dan kebudayaan mereka jika lahan pertanian terus menyusut.
Dari sisi keberlanjutan lingkungan, lahan pertanian memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pertanian yang dikelola dengan baik berkontribusi pada pengelolaan air, penyerapan karbon, serta keanekaragaman hayati. Ketika lahan ini hilang, dampak negatif terhadap lingkungan bisa sangat signifikan, terutama dalam memastikan ketersediaan sumber daya alam di masa depan.
Untuk mengatasi isu ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi lahan pertanian, serta menyediakan insentif bagi para petani untuk bertahan dan berinvestasi dalam teknologi pertanian berkelanjutan. Selain itu, perlu ada pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan lahan pertanian untuk generasi mendatang.
Secara keseluruhan, penyusutan lahan sawah di Kota Cirebon merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidimensional. Upaya penyelesaian harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan agar bisa tercapai keseimbangan yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment