Polisi ungkap sejumah fakta di balik kecelakaan maut bus rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana. Sopir bus mengaku alami rem blong. Saya merasa sangat prihatin dan sedih saat mendengar berita tentang kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. Kecelakaan yang mengakibatkan 27 siswa dan 2 guru tewas serta puluhan orang lainnya mengalami luka-luka merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan rasa kehilangan bagi keluarga korban dan juga seluruh masyarakat yang terlibat dalam kejadian tersebut. Selain itu, kecelakaan ini juga menunjukkan pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama jika melibatkan transportasi umum seperti bus. Upaya pencegahan kecelakaan, seperti perawatan rutin kendaraan, penerapan aturan keselamatan, dan pengawasan ketat terhadap sopir bus, harus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, peran seluruh pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan transportasi yang aman. Saya juga berharap agar pihak terkait dapat melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan ini. Hal ini perlu dilakukan agar bisa diambil langkah-langkah preventif yang tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari. Selain itu, seluruh korban dan keluarganya juga perlu mendapatkan dukungan dan pendampingan yang memadai untuk mengatasi trauma akibat kecelakaan tersebut. Dalam situasi seperti ini, solidaritas dan empati dari seluruh masyarakat sangatlah penting. Kita perlu bersatu untuk memberikan dukungan moral, bantuan materi, serta doa bagi seluruh korban dan keluarganya. Semoga mereka diberikan ketabahan dan kelancaran dalam proses pemulihan. Semoga kecelakaan seperti ini tidak terulang di masa depan, dan kita semua bisa belajar dari tragedi ini untuk lebih memperhatikan keselamatan dalam berkendara.