Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto mengatakan pelaku ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap Tindakan polisi yang menembak mati pembacok casis bintara Polri serta menembak dua rekannya di kaki merupakan tindakan tegas yang seharusnya diapresiasi. Tindakan ini merupakan respons yang cepat dan efektif dalam menghadapi situasi darurat di lapangan yang membahayakan keselamatan publik. Pembacokan terhadap casis bintara Polri tersebut menunjukkan bahwa kekerasan terhadap aparat kepolisian masih terus terjadi di Indonesia. Agresi terhadap polisi merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir dan harus segera diatasi dengan tindakan yang tegas dan sesuai dengan hukum. Tindakan polisi dalam menembak mati pelaku pembacokan dan menembak dua rekannya yang mencoba melawan juga dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain yang berada di sekitar mereka. Polisi memiliki hak untuk melakukan tindakan tegas dalam situasi yang memerlukan untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Meskipun tindakan ini sangat memprihatinkan, namun hal tersebut juga menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa tindakan kekerasan terhadap aparat kepolisian tidak dapat dibiarkan begitu saja. Masyarakat juga perlu mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian untuk menciptakan rasa aman dan ketertiban di masyarakat. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Kerjasama antara masyarakat dan aparat kepolisian sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram bagi semua pihak. Selain itu, tindakan tegas yang dilakukan oleh polisi juga dapat menjadi contoh bagi pelaku kejahatan lainnya bahwa kekerasan tidak akan pernah dibenarkan dan akan mendapatkan hukuman yang setimpal.