Oleh sebab itu, pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian yang lebih kepada industri media di tanah air. Saya rasa sangat positif melihat adanya perhatian dari Pemuda Katolik terhadap draft RUU Penyiaran. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam menyusun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan media penyiaran adalah langkah yang sangat penting untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam proses perumusan kebijakan publik. Dengan partisipasi yang lebih luas dan proses yang lebih deliberatif, diharapkan draft RUU Penyiaran dapat lebih mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat secara umum. Hal ini juga dapat mengurangi potensi adanya kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat atau hanya mewakili kepentingan kelompok tertentu. Selain itu, keterlibatan Pemuda Katolik dalam pembahasan RUU Penyiaran juga dapat memberikan pandangan yang beragam dan representatif dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan demikian, draft RUU Penyiaran yang dihasilkan akan lebih inklusif dan mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi adalah proses pembahasan yang akan melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mampu mengakomodasi beragam pandangan dan kepentingan untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, langkah yang dilakukan oleh Pemuda Katolik untuk menyuarakan pentingnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan draft RUU Penyiaran layak diapresiasi. Semoga partisipasi yang lebih luas ini dapat membawa dampak positif dalam penyusunan kebijakan media penyiaran yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.