Meski tidak sebanyak aksi di daerah lain, tetapi aksi itu sudah mewakili esensi penolakan atas ancaman kebebasan pers. Berita mengenai jurnalis di Tuban yang berontak atas ancaman terhadap kemerdekaan pers adalah hal yang sangat mengkhawatirkan. Kemerdekaan pers merupakan salah satu fondasi utama dalam sebuah negara demokratis. Jika kemerdekaan pers dikepung oleh berbagai ancaman, maka hal tersebut dapat meredupkan demokrasi yang seharusnya ada. Jurnalis memiliki peran yang sangat penting dalam mengawal kebenaran dan memberikan informasi yang kredibel kepada masyarakat. Ketika jurnalis merasa terancam dalam melaksanakan tugasnya, hal tersebut dapat membuat mereka merasa takut untuk melaporkan berita yang seharusnya diketahui oleh publik. Maka dari itu, penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk memberikan perlindungan kepada jurnalis agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan adil. Pembahasan RUU Penyiaran juga menjadi hal yang sensitif dalam hal ini. Jika RUU tersebut dapat mengancam kemerdekaan pers, maka sudah seharusnya para jurnalis dan masyarakat memberikan perlawanan atas hal tersebut. Kita harus membela kebebasan pers agar demokrasi tetap berjalan dengan baik dan kebenaran bisa terus terungkap kepada masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mendengarkan suara jurnalis dan masyarakat dalam pembahasan RUU Penyiaran ini. Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak terkait untuk saling mendukung dalam menjaga kemerdekaan pers. Jika terjadi penindasan atau ancaman terhadap jurnalis, maka hal tersebut harus segera ditindaklanjuti dan dihentikan. Jangan biarkan kemerdekaan pers menjadi korban atas kepentingan tertentu, karena kemerdekaan pers adalah hak asasi yang harus dijunjung tinggi dalam sebuah negara demokratis. Semoga dengan adanya perlawanan dari jurnalis di Tuban ini, kemerdekaan pers bisa tetap terjaga dan terlindungi.