Pusat oleh-oleh Kaboki di Pasuruan dibakar satpamnya sendiri. Si satpam nekat melakukan itu karena gajinya tak sesuai dan ada isu ia akan di-PHK. Saya merasa prihatin dan sangat tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh satpam tersebut. Tentu saja, mencoba membakar pusat oleh-oleh hanya karena gaji tidak sesuai merupakan tindakan yang tidak etis dan tidak bisa dibenarkan. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk melakukan kekerasan hanya karena masalah gaji, seharusnya penyelesaian dilakukan dengan cara-cara yang lebih bijaksana dan damai. Selain itu, tindakan tersebut juga menimbulkan dampak yang negatif bagi tempat usaha dan orang lain yang tidak terlibat dalam masalah tersebut. Pembakaran tempat usaha bukanlah solusi yang tepat, malah justru merugikan banyak pihak. Hal ini dapat merugikan pemilik usaha, karyawan lain, dan bahkan konsumen yang biasa berkunjung ke tempat tersebut. Saya berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan permasalahan ini dengan bijaksana dan memberikan solusi yang adil bagi kedua belah pihak. Seharusnya masalah gaji bisa diselesaikan dengan cara berunding dan negosiasi, bukan dengan kekerasan. Satpam seharusnya juga bisa mencari solusi lain seperti melapor ke pihak yang berwenang atau mencari bantuan dari organisasi terkait agar masalah gaji bisa dituntaskan secara adil. Kondisi ekonomi yang sulit dan upah yang kadang tidak sesuai dengan harapan adalah hal yang memang terjadi di masyarakat. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk melakukan tindakan kekerasan atau tindakan merusak. Semua pihak harus tetap menjaga sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Saya juga berharap agar kasus seperti ini tidak terulang di masa depan dan memberikan pelajaran bagi semua pihak untuk selalu mencari solusi damai dalam menyelesaikan masalah. Semoga permasalahan ini segera mendapatkan penyelesaian yang baik dan kedua belah pihak dapat menemukan jalan keluar yang terbaik.